kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Tersangkut Kasus Ninoy Karundeng, Polisi Tahan Sekjen PA 212

Tersangkut Kasus Ninoy Karundeng, Polisi Tahan Sekjen PA 212

Selasa, 08 Oktober 2019 23:02 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Polisi menahan Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni atau Sekjen PA 212 Bernard Abdul Jabbar selama 20 hari ke depan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penculikan dan penganiayaan pegiat media sosial yang juga Relawan Jokowi, Ninoy Karundeng.

Selain Bernard, polisi juga menahan tersangka bernama Fery yang juga diduga terlibat dalam peristiwa tersebut. Diketahui, sejauh ini polisi telah menetapkan 13 tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan yang menimpa Ninoy.

"BD dan F kemarin kita sudah lakukan penetapan tersangka dan hari ini dilakukan penahanan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (8/10).

Argo mengklaim pihaknya memiliki sejumlah barang bukti sebelum menetapkan Bernard sebagai tersangka.

Barang bukti itu antara lain berupa barang-barang milik Ninoy, antara lain laptop, flashdisk, sim card, dan sebagainya.

Selain itu, polisi juga telah mengamankan rekaman CCTV Masjid Al-Falah, Pejompongan, Jakarta tempat Ninoy diduga disekap dan dianiaya. Rekaman CCTV itu juga menjadi salah bukti dalam kasus itu.

"Iya (rekaman CCTV diamankan)," ucap Argo.

Argo menyebut Bernard dan 12 tersangka lainnya dalam kasus itu dijerat Pasal 170 KUHP dan Pasal 335 KUHP.

Ninoy, pegiat media sosial yang juga Relawan Jokowi itu diduga mendapat perlakuan kekerasan saat demonstrasi berujung kerusuhan beberapa waktu lalu. 

Ninoy dianiaya sejumlah orang di kawasan Pejompongan saat demo 30 September. Ia melaporkan kejadian tersebut kepada Polda Metro Jaya setelah diizinkan pulang oleh terduga pelaku penganiayaan.

Menurut kesaksian seorang relawan Jokowi, Jack Boyd Lapian, penganiayaan terhadap Ninoy dilakukan di Masjid Al-Falah. Ninoy diinterogasi, dipukuli, dan diancam akan dibunuh di dalam masjid tersebut oleh sejumlah oknum.

Kata Jack, ancaman pembunuhan itu datang dari seorang yang disebut dengan panggilan 'Habib' yang mendatangi masjid tersebut. (im/CNNIndonesia)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda