kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Ternyata Aktor Video Porno Vina Garut Berhenti Minum Obat HIV Sebelum Meninggal

Ternyata Aktor Video Porno Vina Garut Berhenti Minum Obat HIV Sebelum Meninggal

Sabtu, 07 September 2019 18:41 WIB

Font: Ukuran: - +

Pemakaman aktor video porno Vina Garut berinsial A alias Rayya. (Foto: VIVAnews)


DIALEKSIS.COM | Garut - Dinas Kesehatan Kabupaten Garut belum bisa memastikan penyebab kematian tersangka kasus video porno Vina Garut berinisial A alias Rayya (30). Sebelumnya, Rayya memang divonis mengidap penyakit mematikan reaktif seperti HIV, penyakit stroke dan Hepatitis B.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Dr Janna Markus Yajariawati mengatakan, sebelum meninggal, Rayya memang menghentikan pengobatan dan konseling. Padahal, sudah sejak Maret 2019, dia telah menjalani pengobatan secara rutin.

"Ya, memang secara sadar Rayya ini melakukan pengobatan dan konseling, " ujar Janna, Sabtu (7/9/2019).

Selama menjalani pengobatan, Rayya diberikan obat yang dapat memperlambat perkembangan virus HIV. Jenis obat itu disebut antiretroviral (ARV). Dia secara kontinu konsumsi obat tersebut. Tapi akhir-akhir ini, Rayya menghentikan pengobatan dan konseling secara sepihak.

"Dia (Rayya) menghentikan sepihak," kata Janna.

Rayya diketahui memang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut. Dia sempat menyampaikan sudah mengetahui penyakit mematikan tersebut sejak tiga bulan sebelum melakukan pengobatan.

Namun proses pengobatan tersebut dihentikan sepihak dengan alasan lelah berobat. Padahal obat ARV yang diminum diberikan secara gratis atau tidak dipinta biaya. "ARV memang gratis, tidak ada pungutan biaya," katanya.

Seperti dilansir vivanews.com, ARV ini bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri, dan mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4. Selama pasien mengonsumsi ARV, dokter akan memonitor jumlah virus dan sel CD4 untuk menilai respons pasien terhadap pengobatan.(vv) 

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda