kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Tak Setanggap Pemerintah Sebelumnya, Profesor Biologi Kritik Keras Penanganan Corona di Indonesia

Tak Setanggap Pemerintah Sebelumnya, Profesor Biologi Kritik Keras Penanganan Corona di Indonesia

Rabu, 11 Maret 2020 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Ahli biokimia dan biologi molekuler pada Universitas Airlangga Surabaya, Prof Chaerul Anwar Nidom. [Foto: Koran Jakarta/Selocahyo]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Seorang ahli biokimia dan biologi molekuler pada Universitas Airlangga Surabaya, Prof Chaerul Anwar Nidom, mengkritik keras langkah-langkah penanganan wabah virus corona Covid-19 di Indonesia. Sebab, menurutnya, pemerintah bertindak seolah hanya sebagai pencatat jumlah kasus infeksi.

Nidom mengamati, pemerintah menangani wabah corona sebatas pada aspek epidemologi, belum menyentuh pada upaya mengurai karakter virus itu di Indonesia. Virus-virus yang telah menginfeksi sejumlah warga Indonesia itu mestinya dikarakterisasi agar dapat terlihat sifat-sifatnya sehingga langkah-langkah pengendaliannya lebih tepat.

Dia mencontohkan dua jenis virus corona yang menginfeksi beberapa warga Indonesia, yakni jenis imported cases atau virus yang ditularkan dari luar negeri dan domestic case atau virus yang menulari warga Indonesia di dalam negeri. Kedua jenis virus itu mesti diteliti untuk memastikan ada kesamaan atau perbedaan.

Tanpa ada pemahaman kepada karakter virus-virus itu, dia berpendapat, sulit untuk melakukan pengendalian corona, dan sulit juga untuk memperkirakan siapa yang memiliki faktor risiko tertinggi, menengah, dan seterusnya.

Selain itu, dia mengritik pemerintah sekarang yang tak setanggap pemerintah sebelumnya ketika Indonesia dilanda wabah virus flu burung pada 2005-2009/2010. 

Waktu itu, katanya, pemerintah sampai-sampai membentuk komisi nasional yang melibatkan berbagai pihak untuk penanganan flu burung. Tetapi sekarang tidak begitu, seolah wabah corona hanya masalah Kementerian Kesehatan. (VIVAnews)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda