Beranda / Berita / Nasional / Tahura Bali, Bukti Keberhasilan Restorasi Mangrove di Indonesia

Tahura Bali, Bukti Keberhasilan Restorasi Mangrove di Indonesia

Minggu, 19 Mei 2024 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Pengunjung melihat pembibitan tanaman bakau atau mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali, Senin (6/5/2024). [Foto: Agus Siswanto/InfoPublik]


DIALEKSIS.COM | Bali - Taman Hutan Raya (Tahura) Mangrove Ngurah Rai menjadi salah satu hasil konkret keberhasilan Indonesia dalam melakukan restorasi mangrove.

“Tahura ini tempat penanaman dan pembenihan mangrove. Ini adalah komitmen dan bukti keberhasilan kita soal climate action. Presiden akan ajak para leaders ke sini untuk cerita keberhasilan kita soal pemulihan mangrove,” kata Menko Luhut dalam keterangan tertulis pada Minggu (19/5/2024).

Memiliki luas 1.300 hektare, Tahura Mangrove Ngurah Rai telah menjadi rumah bagi 33 spesies mangrove dan 300 spesies fauna.

“Kita mau menunjukkan ke dunia, Indonesia sudah berhasil melakukan restorasi karena mangrove juga ini banyak manfaatnya baik untuk manusia maupun ekosistem sekitarnya,” jelas Menko Luhut.

Ada tiga fungsi jasa lingkungan mangrove. Pertama, habitat and nursery function di mana mangrove menjadi habitat tempat berlindung dan berkembangbiaknya berbagai jenis fauna dan biota laut. 

Kedua, coastal protection and erosion control yang akan menjadi buffer zone dalam menstabilisasi sedimen dan purifikasi air, perlindungan garis pantai, erosi, mitigasi bencana seperti tsunami dan badai.

Ketiga sebagai nutrient cycling and carbon sequestration. Mangrove dalam banyak penelitian memiliki kemampuan untuk menyimpan huge stocks of carbon, baik di atas permukaan maupun di bawah permukaan yang jauh lebih besar dibandingkan kemampuan menyimpan karbon di hutan-hutan terrestrial.

“Harapannya ini menguatkan posisi Indonesia sebagai leading restorasi mangrove utamanya pembenihan mangrove,” tutup Menko Luhut.

Secara umum rehabilitasi mangrove di Indonesia telah berhasil meningkatkan ketahanan lingkungan, sosial bahkan ekonomi masyarakat.

Ekosistem mangrove yang sehat akan menjalankan fungsinya sebagai pencegah abrasi, menahan badai, menyaring pencemaran, tempat hidup dan pemijahan biota laut.

Selain itu hutan mangrove pun berfungsi sebagai penyerap karbon. Evapotranspirasi hutan mangrove dapat menjaga kelembaban dan curah hujan kawasan tersebut. Imbasnya keseimbangan iklim mikro terjaga dengan baik.

Sementara dari sini ekonomi, keberadaan hutan mangrove mampu mendongkrak pertumbuhan perekonomian masyarakat yang hidup di sekitar pesisir pantai.

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda