Sosok Capres yang Kuat Tergantung Pembentukan Koalisi
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Direktur Eksekutif Algoritma Aditya Perdana menyebut sosok calon presiden yang kuat untuk maju di kontestasi politik lima tahunan tergantung dari pembentukan koalisi. Menurutnya, koalisi juga mempengaruhi jumlah pasangan calon yang maju di Pilpres 2024.
“Ya makanya ini tergantung pembentukan koalisi itu apakah dua pasang apa tiga pasang. Kalau misal tiga pasang capres, pasti tidak ada yang sampai 50 persen, kalau dua pasang pasti ada yang sampai,” kata Adit, Minggu (23/4/2023).
Jika melihat survei terkini, Adit menuturkan nama Ganjar Pranowo masih yang paling konsisten dan selalu unggul. Meskipun sempat turun karena efek gagalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20, Adit menilai Ganjar tetap punya kans meningkatkan elektabilitasnya.
“Dengan konteks sekarang, kemungkinan elektabilitas Ganjar bakal naik lagi ya. Gak akan jauh dari hasil lembaga survei,” ujar Adit.
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin memprediksi bakal ada tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.
Perkiraan tersebut diungkapkan Ujang usai PDIP resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres. "Saya melihat kemungkinan ada tiga pasangan capres-cawapres dari tiga poros koalisi,” ujar Ujang.
Poros pertama, kata Ujang, ialah Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan dan cawapresnya.
Kemudian, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), atau Koalisi Besar menjagokan Prabowo dan cawapresnya. Terakhir, poros PDIP bersama partai koalisinya yang mengusung Ganjar dan cawapresnya.