kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Soroti Ketegangan Antara Penjabat dan Pengkritik Saat Corona, SBY: Malu ke Rakyat

Soroti Ketegangan Antara Penjabat dan Pengkritik Saat Corona, SBY: Malu ke Rakyat

Rabu, 08 April 2020 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono. [Foto: IST/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pandangannya soal wabah virus corona di Indonesia dan dunia melalui akun Facebook-nya. Dalam tulisan panjangnya tersebut, SBY sempat menyoroti soal ketegangan antara pejabat di Indonesia dan elemen masyarakat di tengah wabah corona.

SBY menyesalkan bahwa ketegangan itu juga berujung ancaman mengambil langkah hukum atas pihak yang melontarkan kritik kepada sang pejabat negara dan pemerintah.

"Saya perhatikan beberapa hari terakhir ini justru ada situasi yang tak sepatutnya terjadi. Apa itu? Kembali terjadi ketegangan antara elemen masyarakat dengan para pejabat pemerintah, bahkan disertai dengan ancaman untuk “mempolisikan” warga kita yang salah bicara," kata SBY melalui akun Facebooknya, Rabu (8/4/2020).

"Khususnya yang dianggap melakukan penghinaan kepada Presiden dan para pejabat negara," tambahnya.


Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini berharap agar persoalam itu bisa diselesaikan dengan bijak. Sebab, sudah seharusnya semua elemen bersatu karena tengah menghadapi wabah corona.

Selain itu, SBY mengingatkan, jika masalah ini berkepanjangan, maka sang pejabatlah yang akan ditimpa rasa malu di depan rakyat.

"Mumpung ketegangan ini belum meningkat, dengan segala kerendahan hati saya bermohon agar masalah tersebut dapat ditangani dengan tepat dan bijak. Kalau hal ini makin menjadi-jadi, sedih dan malu kita kepada rakyat kita," ujarnya.

"Rakyat sedang dilanda ketakutan dan juga mengalami kesulitan hidup karena terjadinya wabah korona ini. Juga malu kepada dunia, karena saya amati hal begini tidak terjadi di negara lain," lanjutnya.

SBY yakin persatuan adalah kunci menghadapi wabah virus corona. Dengan bersatu, SBY yakin Indonesia akan melewati wabah ini termasuk dampak ekonomi yang telah muncul karena wabah corona.

Ia juga mengingatkan beberapa hal yang harusnya menjadi perhatian pemerintah saat ini.

"Prioritas kita adalah menyelamatkan saudara kita yang sudah terjangkit vorona (to save their life), serta membatasi dan menghentikan penyebaran virus corona (to contain and to stop the spread of COVID-19). Kalau sasaran ini dapat dicapai, kita bisa menyelamatkan lebih banyak lagi jiwa rakyat Indonesia," ujarnya.

"Kalau virus corona bisa kita lumpuhkan, kehidupan masyarakat akan kembali normal. Ekonomi Indonesia juga akan tumbuh dan berkembang lagi," pungkasnya.

SBY memang tidak merinci siapa pejabat dan elemen masyarakat yang ia maksud. Dalam beberapa hari ini terjadi ketegangan antara Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan dan Said Didu.

Hal ini berawal dari pernyataan Said Didu dalam videonya yang berjudul MSD: Luhut Hanya Pikirkan Uang, Uang, dan Uang. Dalam video tersebut, Said menyinggung penanganan virus corona di Indonesia dan mengkritik persiapan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang masih terus berjalan di tengah wabah.

Luhut melalui jubirnya Jodi Mahardi menilai pernyataan itu tak berdasar dan meminta Said Didu meminta maaf dalam 2x24 jam. Jika tidak, Luhut akan melaporkan Said Didu ke polisi. (Kumparan)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda