kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Soal Ucapan Selamat ke Jokowi, Sandi Singgung Mega dan SBY

Soal Ucapan Selamat ke Jokowi, Sandi Singgung Mega dan SBY

Senin, 01 Juli 2019 19:01 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Cawapres nomor urut 02 dalam Pilpres 2019, Sandiaga Uno, mengklarifikasi soal pernyataannya yang menyebut ucapan selamat terlalu kebarat-baratan.

Sandiaga mengatakan kebarat-baratan yang ia maksudkan itu bukan dalam kategori budaya, melainkan pada sikap para kontestan pemilu di negara barat yang sering mengucapkan selamat kepada pemenang bukan saat penetapan, melainkan saat pengumuman.

Itulah alasan Sandi yang menyatakan mengucapkan selamat itu berbeda dengan budaya di Indonesia.

"Kita tuh kan kemarin diharapkan memberikan selamat waktu pascapenutupan [sidang sengketa Pilpres] MK [Mahkamah Konstitusi] dan saya sampaikan bahwa budaya kita we offer congratulation itu hanya ada di Pilpres Barat ya, di Amerika terutama," kata Sandi ditemui di Gedung Mal Pelayanan Publik, Jakarta Selatan, Senin (1/7).

Sebab bukan budaya Indonesia itulah, sambungnya, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan dirinya tak segera menyampaikan selamat kepada capres 01 Joko Widodo (Jokowi) yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin pascaputusan MK.

Ia pun menyinggung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tak memberikan selamat ke rival politiknyanya, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), setelah Pilpres 2004 dan 2009.

"Kita enggak pernah melihat itu dilakukan oleh Ibu Presiden Megawati waktu 2004, tidak melihat itu disampaikan oleh Bu Megawati ke Pak SBY di 2009," ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Atas dasar itu, Sandiaga berkilah bukan tidak ingin mengucapkan selamat kepada Jokowi-Ma'ruf, namun ditempatkan sesuai dengan kebiasaan yang memang telah terpatri di para elite politik.

Menurutnya tidak pas waktunya jika Prabowo-Sandi langsung memberi selamat kepada Jokowi-Ma'ruf pada hari putusan MK. Selain bukan waktu yang tepat, ucapan selamat itu juga dirasa bisa mencederai perasaan para pendukungnya yang masih berharap Prabowo-Sandi melenggang sebagai pemenang Pilpres 2019. 

"Waktu keputusan MK itu apa yang mau diselamatin? Selamat menang MK gitu? itu kan sangat tidak pada tempatnya dan sangat mencederai kepada para pendukung kedua belah pihak terutama kepada pendukung pak Prabowo dan Sandi," katanya.

Lagi pula, setelah KPU menetapkan pemenang Pilpres 2019 pun Sandi mengaku tak menunda memberi ucapan selamat. Ia menyatakan secara pribadi langsung menghaturkan selamat atas kemenangan Jokowi-Ma'ruf. 

"Bagi saya ucapan selamat itu harus sesuai dengan kebudayaan kita kaya kemarin setelah penetapan KPU kita memberikan selamat berjuang, selamat bekerja, selamat menjalankan amanah rakyat," ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Sebelumnya terkait ucapan selamat kepada Jokowi-Ma'ruf, pada Minggu (30/6) di Jakarta Convention Center, Sandiaga menyatakan itu merupakan budaya barat.

"Kami sudah menghormati putusan MK kemarin dan ini sudah tingkatan yang paling tinggi bahwa kita menghormati prosesnya dan selamat-selamat itu kan kayak budaya Barat ya. Di dalam kontestasi kita, setiap kali ketemu kita cipika-cipiki, selama debat [Pilpres] kemarin kita selalu mengucapkan kata-kata yang baik, jadi nggak ada masalah," kata Sandi.

"Kalau kita mau selamat, selamat apa? Selamat kerja, selamat menempuh hidup baru. Ini budaya-budaya yang bukan ke-Indonesiaan menurut saya," sambungnya. (imd/CNNIndonesia)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda