DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah bersama pelaku industri telekomunikasi terus memperkuat komitmen dalam mempercepat pemerataan konektivitas digital di seluruh Indonesia. Momen Hari Bhakti Postel ke-80 pada Minggu (14/9/2025) dijadikan titik tolak percepatan digitalisasi, salah satunya melalui peluncuran Satelit Nusantara Lima.
Satelit yang diklaim sebagai satelit komunikasi terbesar di Asia Tenggara ini diharapkan mampu menjangkau wilayah-wilayah terpencil yang selama ini sulit dihubungkan melalui jaringan fiber optik.
“Internet bukan hanya milik kota besar, tetapi hak seluruh rakyat dari Sabang sampai Merauke,” ujar Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Wayan Toni Supriyanto.
Wayan menegaskan, kehadiran Satelit Nusantara Lima merupakan bukti nyata kolaborasi erat antara pemerintah dan pelaku industri demi menutup kesenjangan digital di Indonesia.
“Dengan kolaborasi ini, kita ingin memastikan setiap warga bisa terhubung. Ini bukan hanya soal teknologi, tetapi soal menghadirkan kesempatan yang setara bagi seluruh rakyat,” tambahnya.
Dukung Program Prioritas Presiden
Lebih dari sekadar menyediakan jaringan, Wayan menyebut pembangunan infrastruktur digital juga menjadi fondasi utama bagi pelaksanaan program-program prioritas pemerintah.
“Koneksi internet yang merata akan mendukung digitalisasi distribusi program prioritas Presiden, seperti Makan Bergizi Gratis, Koperasi Merah Putih, dan Sekolah Rakyat,” kata dia.
Dengan konektivitas yang merata, masyarakat di kepulauan dan pedalaman akan memiliki akses yang sama terhadap layanan pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi digital.
Infrastruktur Digital sebagai Jembatan Persatuan
Hari Bhakti Postel ke-80 mengusung tema “Kolaborasi Percepat Digitalisasi”, yang mencerminkan komitmen bersama untuk menjadikan telekomunikasi sebagai sarana pemerataan pembangunan nasional.
“Pembangunan infrastruktur digital bukan hanya soal kabel, BTS, atau satelit. Ini tentang menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang dan wilayah,” ujar Wayan.
Menurutnya, koneksi internet yang stabil mampu memperkecil jarak sosial, ekonomi, dan budaya antarwilayah. Bahkan, di tengah perkembangan teknologi, internet menjadi ruang baru untuk memperkuat persatuan bangsa.
“Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote, kita ingin semua warga bisa terhubung dan berkontribusi di era digital ini,” ujarnya menutup. [*]