kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Sambut Lebaran 2023, Menhub Rancang Strategi Antisipasi di Pelabuhan Merak

Sambut Lebaran 2023, Menhub Rancang Strategi Antisipasi di Pelabuhan Merak

Minggu, 12 Maret 2023 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Dok. Kemenhub


DIALEKSIS.COM | Nasional - Jumlah pemudik angkutan Lebaran 2023 nanti diperkirakan mengalami kenaikan sekitar 14 persen dari tahun lalu. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah pemudik tahun ini dapat mencapai 123 juta, bertambah sekitar 38 juta dari dari total pemudik tahun lalu yang berjumlah 85,5 juta.

"Kenaikan angkutan pemudik Lebaran itu didominasi kendaraan darat roda empat dan roda dua," kata Budi Karya Sumadi saat meninjau Pelabuhan Merak, Minggu (12/3), seperti dikutip Antara.

Menurut Budi, dengan adanya potensi peningkatan jumlah pemudik, pemerintah juga harus menyiapkan strategi untuk mengantisipasi kelancaran tradisi tersebut. Hal ini sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo yang meminta beberapa menteri melakukan persiapan dan antisipasi angkutan lebaran 2023.

Pada kesempatan ini, Budi menyebut jalur penyeberangan Merak - Bakauheni menjadi salah satu jalur favorit bagi masyarakat untuk mudik. "Kami menggelar rapat koordinasi merupakan langkah persiapan sejak dini dengan melibatkan berbagai pihak, sehingga pelaksanaannya akan lebih baik dari tahun lalu," ujar Menhub.

Pada Lebaran tahun lalu, jumlah kendaraan yang melintasi Pelabuhan Merak mencapai 37 ribu, jumlah ini 30 persen lebih banyak dari masa Lebaran pada 2019, sebelum pandemi melanda. 

Budi menjelaskan pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi agar lonjakan pergerakan penumpang dan kendaraan tetap bisa terkendali, meski terjadi peningkatan luar biasa.

"Sejumlah langkah yang akan disiapkan seperti menambah jumlah dermaga di pelabuhan, menambah trip kapal, mempercepat bongkar muat, menambah rest area, hingga mengelola ticketing, dimana kami secara reguler akan mengecek perkembangan setiap pekan," jelas Menhub.

Strategi di Pelabuhan Merak

  1. Menyiapkan penambahan dermaga alternatif untuk memecah kepadatan di tujuh dermaga Pelabuhan Merak. Dermaga alternatif tersebut meliputi lima dermaga di Pelabuhan Ciwandan, dan satu dermaga di Pelabuhan Indah Kiat. Pihaknya juga memastikan kapal yang akan beroperasi di Merak mencapai 65 unit, sementara di Ciwandan sebanyak 15 unit. 
  2. Sosialisasi dari PT ASDP Indonesia Ferry kepada masyarakat, agar membeli tiket secara online sebelum hari keberangkatan. Hal ini diperlukan agar pengelolaan terhadap jumlah penumpang dan kendaraan yang melintas dapat dilakukan dengan baik. 
  3. Menyiapkan buffer zone atau tempat pengendapan kendaraan, yang akan dibangun di tol arah Merak KM 97. Zona ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kepadatan di area pelabuhan, sekaligus sebagai tempat istirahat dan lokasi pengecekan untuk memastikan penumpang telah memiliki tiket.

Sementara itu, Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengatakan ASDP menerapkan pembelian tiket kapal penyeberangan feri melalui Ferizy sudah dapat dilakukan sejak H-60 atau 60 hari sebelum keberangkatan.

Penumpang yang menggunakan kapal feri hanya dapat membeli tiket secara resmi melalui situs Ferizy, karena sudah tidak tersedia pembelian langsung di pelabuhan. Adapun pembelian tiket melalui Ferizy berlaku untuk layanan penyeberangan di empat pelabuhan utama yakni Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk.

Selain melalui web reservation atau aplikasi Ferizy, pembelian juga dapat dilakukan melalui gerai retail seperti Alfamart, Indomaret, serta Agen BRILink. 

Pemudik Pulau Jawa Mendominasi

Berdasarkan hasil survei, asal pergerakan masyarakat untuk mudik lebaran 2023 diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5% atau 77,3 juta orang.

Adapun lima daerah asal pemudik terbanyak yaitu, pertama Jawa Timur 17,1% (21, 2 juta orang). Kemudian, Jawa Tengah 15,1% (18, 7 juta orang), Jabodetabek 14,8% (18, 3 juta orang), Jawa Barat 12,1% (14, 9 juta orang), dan Sumatera Utara 3,6% (4, 4 juta orang).

Sementara, lima daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi yaitu, pertama, Jawa Tengah 26,45% (32, 75 juta orang). Kemudian, Jawa Timur 19,87% (24, 6 juta orang), Jawa Barat 16,73% (20, 72 juta orang), Jabodetabek 6,52% (8, 07 juta orang), dan Yogyakarta 4,78% (5, 9 juta orang). [katadata]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda