kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Rupiah Terus Melemah jadi Rp15.233 per Dolar AS

Rupiah Terus Melemah jadi Rp15.233 per Dolar AS

Senin, 08 Oktober 2018 16:04 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi (AFP)

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Senin (8/10). Rupiah dibuka di level Rp 15.194 atau melemah tipis dibanding penutupan minggu lalu di level Rp 15.183 per USD.

Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat menguat tipis usai pembukaan di level 15.188 per USD. Namun kembali melemah tajam, dan saat ini berada di level Rp 15.233 per USD.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dalam beberapa waktu terakhir diakibatkan oleh semakin membaiknya ekonomi negara Paman Sam tersebut. Dia menegaskan, pemerintah secara terus menerus memantau dampak kebijakan AS terhadap Indonesia.

"Menyikapi berkembangnya perekonomian terutama yang terjadi di Amerika Serikat sangat kuat yang kemudian menimbulkan sentimen terhadap USD dan beberapa risiko yang berasal dari negara-negara berkembang," ujarnya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (5/10).

Dari sisi perekonomian dalam negeri, pemerintah secara aktif terus memantau efektivitas setiap kebijakan yang dilakukan. Pemerintah, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengkaji instrumen yang perlu di tambah untuk memperkuat ekonomi Indonesia dari segala resiko eksternal.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, dalam rangka menjaga neraca pembayaran pemerintah sudah melakukan berbagai kebijakan salah satunya mengurangi ketergantungan terhadap impor. Kebijakan yang telah berjalan saat ini adalah penerapan B20 dan evaluasi tarif barang impor sebanyak 1.147.

"Kebijakan yang selama ini sudah ada dimonitor dampaknya dan bagaimana kita untuk terus memperkuatnya. Contohnya karena memang ini masih akan berhubungan dengan neraca pembayaran kita akan terus melihat apa yang sudah pemerintah lakukan," jelasnya. (Merdeka)

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda