kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / RSUP Persahabatan Terima Rujukan Pasien Corona Hingga 80 Orang Sehari

RSUP Persahabatan Terima Rujukan Pasien Corona Hingga 80 Orang Sehari

Rabu, 08 April 2020 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Tim medis saat menangani PDP corona di ruang isolasi Gedung Pinere, RSUP Persahabatan. [Foto: Iqbal Nugroho/Merdeka]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta menyebutkan bahwa mereka bisa mendapatkan paling banyak hingga 80 kasus rujukan COVID-19 dalam sehari.

Ini diungkap oleh Direktur RSUP Persahabatan Dr. Rita Rogayah dalam konferensi persnya di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta pada Rabu (8/4/2020).

"Pengalaman kami di rumah sakit Persahabatan, saat ini kami mendapat rujukan dalam satu hari itu kurang lebih sekitar 60 sampai 80 pasien," kata Rita.

Maka dari itu, Rita mengatakan pihak rumah sakit harus mendata kasus COVID-19 mana saja yang bisa mereka tangani. Berdasarkan kasus yang ada, RSUP Persahabatan membagi kasus menjadi tiga triase yaitu ringan, sedang, dan berat.

RS Rujukan untuk Kasus Sedang hingga Berat

Berdasarkan triase tersebut, Rita mengatakan sekitar 30 sampai 40 persen kasus ringan, 30 sampai 60 persen merupakan kasus sedang, dan kasus berat sekitar 10 hingga 15 persen.

"Dari kasus-kasus rujukan tersebut yang kami dapat tangani kurang lebih 12 sampai 15 persen," kata Rita.

Di sini, Rita meminta agar rumah sakit juga memilah terlebih dahulu kasus COVID-19 sebelum melakukan rujukan. "Kami mengimbau untuk semua rumah sakit, agar merujuk kasus-kasus pada rumah sakit rujukan sebaiknya dipilah, sebaiknya kasus yang sedang dan berat."

Rita mengatakan, saat ini pemerintah sudah memiliki RS Darurat Wisma Atlet untuk pasien COVID-19 yang bergejala ringan. Sementara mereka yang positif dan tanpa gejala, bisa melakukan isolasi mandiri.

"Bila sudah ada bergejala yang agak serius, maka harus segera kita lakukan penatalaksanaan di dalam rumah sakit rujukan. Jadi sebaiknya memang rumah sakit rujukan itu menangani kasus-kasus yang termasuk klasifikasi sedang dan berat. (Liputan 6)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda