kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Putra Aceh Terpilih sebagai Ketua Perkumpulan Bisnis Indonesia Malaysia

Putra Aceh Terpilih sebagai Ketua Perkumpulan Bisnis Indonesia Malaysia

Kamis, 23 Januari 2020 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Dr Nurdin, M.Si Ketua Indonesia Malaysia Community. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Masyarakat Bisnis Indonesia Malaysia membentuk sebuah perkumpulan bisnis bernama Indonesia Malaysia Community (IMC), dan menetapkan Dr. Nurdin, M.Si sebagai Ketua. 

"IMC berkedudukan di Jakarta, dan Kuala Lumpur. Ini adalah komunitas bisnis yang bersifat non profit, terbuka, demokratis, dan mandiri," ujar Nurdin, dalam keterangan tertulis kepada media ini, Kamis (23/1/2020) pagi.

Menurut Dr Nurdin, IMC merupakan sebuah perkumpulan bisnis antar bangsa yang memfokuskan diri pada upaya meningkatkan kapasitas, jaringan dan produktivitas bisnis Islami, dengan cara membantu memberikan akses yang luas kepada pengusaha dan masyarakat melayu muslim, dan melakukan promosi, pengembangan jaringan dan pengelolaan informasi bisnis.

"Kita akan bekerja sama dan memfasilitasi kerjasama yang produktif dunia pendidikan Islam dengan pasar kerja melalui standarisasi yang dapat diterima oleh masyarakat global," katanya.

Sejarah peradaban Melayu-Indonesia, kata putra Aceh ini, melekat dalam sejarah peradaban dan kebudayaan Islam yang bertumbuh dan terjadi perubahan besar nilai-nilai Islam. Penyebaran Islam dan lahirnya ulama dan cerdik cendekia dengan karya-karya dan keilmuannya, telah mengangkat peradaban Melayu-Indonesia pada tingkatan bangsa yang besar di tingkat dunia. Bersamaan dengan itu, pemahaman istilah Melayu bukan lagi merujuk pada suku atau etnik tertentu, melainkan sejatinya dimaksudkan kepada hakikat bangsa yang berperadaban tinggi sebagaimana terefleksikan dalam entitas umat yang telah menyerap spirit dan nilai-nilai Islam.

"Sehingga seseorang dikatakan Melayu jika beragama Islam, berbahasa Melayu, dan beradat-resam Melayu," ujarnya.

Peradaban Bangsa Melayu, ujarnya begitu dikagumi, mulai dari Aceh hingga Pahang, dari Bima hingga Mindanau, dari Jawa hingga Patani, dari Padang hingga Kedah, dari Riau-Lingga hingga Johor, dari Palembang hingga Perlis, dari Champa hingga Tapanuli, dari Bugis-Makassar hingga Temasek, semua disatupadukan oleh agama melalui bahasa Melayu (Bahasa Jawi) yang mengandung nilai-nilai Islam. 

"Ini diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam bisnis dan perdagangan, dengan kerjasama yang bukan saja memberikan keuntungan tetapi memberi nilai solidaritas tinggi sesama muslim," imbuhnya.

Dikatakan Nurdin, sejarah telah membuktikan kolonialisme bersama misinya gagal mengubah peradaban rakyat Melayu secara total, karena masyarakatnya lebih memilih membela bangsanya dengan kesadaran keyakinan Islam sebagai panduan hidup, panduan berperilaku, panduan berusaha, dan panduan bernegara. 

"Solidaritas dan toleransi yang tinggi dalam nilai-nilai islami memberikan rahmat dan rasa yang damai dalam hubungan antar bangsa, antar etnik, antar agama, sehingga bisa menerima keberadaan etnis dan agama non-muslim dalam urusan-urusan muamalah, menyebabkan kita hidup berdampingan dan bergandengan secara kemanusiaan," jelas Nurdin. 

IMC, kata Nurdin, akan menjadi Pusat Informasi Bisnis (Business Information Center) yang menyediakan informasi peluang-peluang bisnis yang masih terbuka luas di kawasan negara-negara Asia, disertai dengan informasi mengenai sumber dana untuk investasi dan mitra bisnis skala regional maupun internasional. Selain itu, IMC juga akan mempromosikan potensi Indonesia, Malaysia, dan Negara Asia lainnya, baik dari sisi investasi, pariwisata, dan bekerjasama dengan stakeholder lainnya.

Selain terpilih Dr. Nurdin, M.Si sebagai ketua, dalam kepengurusan yang ramping itu, terpilih pula, Rozuwan bin Mohd. Kassim sebagai Wakil Ketua. Sementara J. Kamal Farza, Dr. Muhammad Nadzreen bin Redzuan, Ph.D dan Andri Yanuari bin Ir Muhammad Nuairi, terpilih masing-masing sebagai Sektetaris, Wakil Sekretaris dan Bendahara. (*)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda