Beranda / Berita / Nasional / Puisi Doa Yang Ditukar, Fadli Zon:"Saya Tidak Bermaksud Hina Ulama"

Puisi Doa Yang Ditukar, Fadli Zon:"Saya Tidak Bermaksud Hina Ulama"

Selasa, 12 Februari 2019 08:09 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Politisi Gerindra meminta kepada semua pihak tidak mempolitisasi puisinya "doa yang ditukar". Menurutnya, puisi tersebut ditujukan untuk penguasa, bukan untuk menghina KH Maimun Zubair (Mbah Moen) 

"Sudah saya jelaskan beberapa kali bahwa puisi itu ekspresi dan nggak ada hubungannya dengan Mbah Maimun. Saya kira bagi mereka yang memahami puisi, itu sangat jelas. Bahkan dalam puisi itu disebutkan kaum penguasa, Mbah Maimun kan bukan penguasa," ujar Fadli Zon di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/2).

Pernyataan tersebut disampaikan Fadli terkait tuntutan para santri yang meminta Fadli segera minta maaf atas puisinya itu. 

Untuk hal tersebut, Fadli menolak minta maaf.

"Ya, untuk apa saya melakukan sesuatu yang tidak saya lakukan," kata Wakil Ketua DPR ini.

Sebelumnya, Aliansi Santri Bela Kiai (Asbak) di Jember, Jawa Timur, Minggu (10/2) melakukan aksi protes terhadap puisi "doa yang ditukar" yang dibuat Waketum Gerindra ini. Menurut Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi, aksi protes Asbak itu sebagai bentuk ungkapan keprihatinan dan protes kepada Fadli Zon yang dinilai menghina kiai.

"Paling lambat 2 x 24 jam, karena tidak seharusnya seorang pimpinan DPR RI bertindak tidak baik (menghina kiai atau ulama), itu melukai para santri,"ujar Ayub.

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda