kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / PSI Kritik Partai Nasionalis, PDIP: Genit dan Lebay

PSI Kritik Partai Nasionalis, PDIP: Genit dan Lebay

Selasa, 12 Maret 2019 10:44 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno foto:Google


DIALEKSIS.COM | Jakarta – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menganggap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kekurangan informasi dalam kasus tertentu, sehingga di anggap genit dan lebai.

Dilansir dari detik.com, penilaian itu disampaikan Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menanggapi kritik tajam PSI ke sejumlah parpol nasionalis dan juga parpol pendukung Jokowi.

"Kenapa kalian bungkam, ketika pada 27 September lalu, tiga gereja disegel pemerintah kota di Jambi karena adanya ancaman dan desakan sekelompok orang. Hanya PSI yang mengecam. Sedang apa kalian ketika 13 Januari lalu terjadi persekusi atas jemaat GBI Philadelpia yang sedang beribadah di Labuhan Medan? Kenapa hanya PSI yang memprotes itu?" cecar Ketum PSI Grace Natalie saat pidato politik di Medan International Convention Center, kemarin, Senin, (11/3)

Menanggapi hal tersebut, Hendrawan Supratikno mengatakan PSI terlihat genit atau lebai

"Mungkin partai baru ini kurang informasi. Dalam kasus-kasus tertentu terlihat genit atau lebai," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno, Selasa (12/3).

Menurut Hendrawan, PDIP juga hadir dalam menyelesaikan persoalan – persoalan kebangsaan. Dirinya mengambil contoh tentang peran kader PDIP dalam kasus teror sedekah bumi di Yogya yang bekerjasama dengan komponen kebangsaan lainnya.

"Dalam kasus teror sedekah bumi, tim kami di Yogya, dikoordinir anggota DPR Myesti Wijayati, bekerja dengan komponen kebangsaan lain, melakukan penguatan keberanian perlawanan masyarakat. Terhadap rekomendasi NU terhadap berbagai persoalan kebangsaan, kami tidak hanya memberi apresiasi, tetapi melakukan implemementasi sampai akar rumput," jelas Hendrawan.

Dia menyindir PSI sebagai partai yang hanya berkutat pada persoalan diksi. Sedangkan PDIP, sambung Hendrawan, lebih memilih mengimplementasikan ideologi ke dalam kerja-kerja nyata.

"PSI pandai berkata-kata dengan diksi dan narasi yang menarik. Sementara kami lebih sibuk menerjemahkan ideologi ke dalam krida dan kerja politik kongkrit, melalui siklus internalisasi, sosialisasi, eksternalisasi, dan kombinasi dari berbagai metode pembumian gagasan," tuturnya.

Sebelumnya, Ketum PSI Grace Natalie menyampaikan kritik tajam ke sesama parpol nasionalis saat pidato politik di Medan International Convention Center, Senin, (11/3). Kritik itu juga ditujukan kepada parpol pro-Jokowi.

Ia kemudian mengungkap satu demi satu 'dosa' partai nasionalis. Pertama, ia mempertanyakan ada partai nasionalis yang diam-diam mendukung Perda Syariah. Ia mempertanyakan sikap partai politik terhadap kasus Meliana di Tanjung Balai.


Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda