kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Proyek Jalan Trans Papua Barat, 26 Karyawannya Positif Covid-19

Proyek Jalan Trans Papua Barat, 26 Karyawannya Positif Covid-19

Senin, 21 Juni 2021 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +


Proyek jalan trans Papua. (Dok. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Sebanyak 26 kasus positif virus corona (Covid-19) ditemukan di antara para karyawan perusahaan yang sedang mengerjakan proyek Jalan Trans Papua Barat di Wilayah Distrik Naikere.

Klaster perusahaan atau dikenal dengan klaster Kambi itu memicu lonjakan cukup tajam kasus Covid-19 di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.

Staf dokter pada RSUD Teluk Wondama, dr.Lenny Awom di Wasior, Senin (21/6) mengatakan 26 orang dari klaster Kambi itu adalah karyawan perusahaan. Dengan temuan itu, berdasarkan data Satgas Covid-19 sampai 19 Juni 2021 terdapat 48 kasus aktif Covid-19. Sebanyak 14 kasus baru ditemukan pada 19 Juni.

Menurut dia, tambahan kasus baru yang cukup banyak itu membuat ruang isolasi pasien Covid-19 di Gedung Sasar Wondama Manggurai, Wasior yang memiliki 24 tempat tidur terisi penuh.

Para dokter bahkan terpaksa memilih mana pasien yang harus dirawat dan mana yang harus dipulangkan untuk melakukan isolasi mandiri.

Karena itu, dia berharap kerja sama semua pihak untuk menekan angka lonjakan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana imbauan pemerintah.

"Jika kasus terus meningkat satgas bahkan pihak rumah sakit akan kewalahan untuk melakukan karantina terhadap pasien," katanya.

Lenny menyampaikan, dalam beberapa hari ini pihaknya terpaksa memulangkan sejumlah pasien dengan gejala ringan agar tempatnya bisa dipakai pasien baru yang memiliki gejala sedang dan berat. Pihaknya juga sedang mempersiapkan ruang isolasi tambahan di Rumah Sakit.

Atas kondisi itu, Wakil Bupati Andarias Kayukatuy bersama Sekda Denny Simbar memerintahkan agar ruang isolasi di RSUD Teluk Wondama segera dipersiapkan sehingga bisa menampung pasien Covid-19 yang baru ditemukan.

"Ini berarti kita sudah darurat ruang perawatan. Jadi harap ruang isolasi di RSUD bisa segera disiapkan untuk tampung pasien baru. Kita juga akan siapkan wisma BKD untuk bisa tampung pasien positif yang tanpa gejala, "kata Sekda.

Wakil Bupati juga berharap lonjakan kasus baru membuat semua pihak, khususnya masyarakat, semakin waspada dan patuh protokol kesehatan.

Wabup meminta Satgas Covid-19 mulai dari tingkat kampung untuk mengaktifkan kembali kegiatan pencegahan virus corona.

"Kasus sudah cukup banyak jadi perlu ada kebijakan khusus untuk menekan lonjakan dengan mengedukasi masyarakat. Saya harapkan kita semua komitmen untuk bisa menekan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat," tambah dia.


Tenaga kesehatan penanganan Covid-19 (Dok. ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)

Dari Situbondo, Jawa Timur, Dinas Kesehatan setempat mengungkapkan sebanyak 15 tenaga kesehatan di sebuah puskesmas di daerah itu terpapar virus corona jenis baru.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Dwi Herman Susilo di Situbondo, menjelaskan sebelumnya ada delapan tenaga kesehatan di Puskesmas Banyuputih yang positif Covid-19, sehingga layanan kesehatan di tempat itu sempat ditutup sementara.

"Saat ini ada tambahan tujuh lagi tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Karena itu kami kembali menutup sementara layanan kesehatan di Puskesmas Banyuputih," katanya.

Ia menjelaskan pada pekan lalu, Puskesmas Banyuputih sudah ditutup sementara untuk layanan IGD dan rawat inap. Puskesmas hanya melayani pasien rawat jalan untuk mengantisipasi semakin meluasnya penyebaran virus.

"Baru saja kami berkoordinasi dengan Pak Sekda dan segera menutup sementara semua layanan kesehatan di Puskesmas Banyuputih, mulai hari ini hingga pekan depan," ujar Dwi.

Selama Puskesmas Banyuputih ditutup sementara, katanya, semua layanan kesehatan dialihkan ke puskesmas pembantu (pustu) di Desa Sumberanyar.

"Jadi, Puskesmas Banyuputih kembali ditutup sementara untuk semua layanan agar lebih efektif dan agar benar-benar steril di puskesmas itu. Sebelumnya kan sudah ditutup untuk layanan di UGD dan rawat inap, tapi masih dibuka untuk layanan rawat jalan, sekarang kami tutup total," ucapnya.

Selain tenaga kesehatan, Dwi menjelaskan beberapa hari lalu empat personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo juga terpapar Covid-19 setelah mengikuti kegiatan latihan menyelam di Pantai Pasir Putih.

"Tapi semuanya berstatus orang tanpa gejalan atau OTG," katanya.

Informasi di Dinas Kesehatan menyebutkan, selama 18-20 Juni 2021, jumlah warga Situbondo terpapar Covid-19 bertambah 72 orang, dengan jumlah kematian selama tiga hari itu mencapai tujuh orang.

Data itu juga menyebutkan, hingga Minggu (20/6) secara akumulatif kasus Covid-19 di Situbondo mencapai 2.723 orang, dengan rincian 2.391 sembuh, 211 orang meninggal, kasus aktif dan dalam perawatan 121 orang (dirawat di rumah sakit 25 pasien, gedung observasi empat orang, isolasi mandiri 92 orang). (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda