Profil Dirjen Imigrasi Silmy Karim yang Dilantik Menkumham
Font: Ukuran: - +
Dirjen Imigrasi, Silmy Karim. [Foto: antvklikcom)
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Silmy Karim resmi menjabat Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi. Profil mantan Direktur Utama Krakatau Steel yang dilantik Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly di Gedung Graha Pengayoman Kemenkumham RI, Jakarta, Rabu (4/1/2022).
"Saudara yang telah saya ambil sumpah dengah ini secara resmi saya lantik pada jabatan sebagaimana tercantum dalam surat keputusan yang telah dibacakan," kata Yasonna saat melantik Silmy dikutip dari Kompas.com.
"Semoga saudara senantiasa mendapat pimpinan dan petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa dalam menjalankan tugas tersebut," sambung dia.
Dalam pelantikan itu, turut hadir secara langsung Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto, serta perwakilan kementerian/lembaga lainnya.
Sebagai Dirjen Imigrasi yang baru, Silmy memiliki tugas dan tantangan untuk melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait mengenai kebijakan Golden Visa untuk mendatangkan investor dan global talents.
Lalu, peningkatan layanan Visa on Arrival (VoA) dan Izin Tinggal Terbatas (ITAS), minimalisasi pungutan liar, pengembangan pelayanan keimigrasian pada bandara yang dibuka untuk penerbangan langsung internasional.
Serta, layanan keimigrasian yang mendukung kemudahan berusaha di Indonesia dengan tetap memenuhi kriteria untuk menjaga kedaulatan, ketertiban, keamanan negara dan kepentingan nasional.
Berikut profil lengkap Silmy Karim:
Lahir: 19 November 1974 (umur 48)
Tempat Lahir: Tegal, Jawa Tengah, Indonesia
Kebangsaan: Indonesia
Anak: Raska Emir, Keisha Samira, Siarra Kalila, Salma Safina
Almamater:
Universitas Trisakti
Universitas Indonesia
Georgetown University
George C. Marshall European Center for Security Studies
NATO School
Harvard University
Naval Postgraduate School
Silmy Karim menjabat sebagai Direktur Jenderal Imigrasi, Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia mulai Januari 2023.
Dia merupakan Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sejak diangkat melalui RUPSLB pada tanggal 6 September 2018 hingga saat ini.
Awalnya ia dikenal sebagai seorang profesional muda yang berkecimpung dalam bidang pertahanan dan industri pertahanan.
Setelah berhasil menangani beberapa BUMN yang sedang bermasalah, kemudian ia dijuluki sebagai Direktur Utama spesialis BUMN sakit.
Terakhir Silmy sukses dalam melakukan restrukturisasi dan transformasi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Salah satu restrukturisasi yang dilakukan di Krakatau Steel adalah dalam hal restrukturisasi hutang.
Proses restrukturisasi ini memakan waktu lebih dari 1 tahun dan selesai dengan baik ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian restrukturisasi utang pada tanggal 12 Januari 2020 antara Krakatau Steel dengan 10 krediturnya.
Saat dilakukan restrukturisasi, Hutang Krakatau Steel sebesar $2.2 milyar US (35 triliun rupiah).
Karena nilai utangnya yang sangat besar ini membuat restrukturisasi ini disebut juga restrukturisasi utang perusahaan terbesar di Indonesia.
Krakatau Steel berhemat sebesar 685 juta dolar AS (11 triliun rupiah) dari program restrukturisasi ini.
Sukses ke-2 di Krakatau Steel adalah ketika Krakatau Steel berhasil mencatat keuntungan sebesar 74,1 juta dolar (1 triliun rupiah) pada triwulan 1 tahun 2020.
Penugasan lain yang tak kalah penting adalah ketika Silmy ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Pindad (Persero) pada tahun 2014.
Ia berhasil mengangkat nama dan peran strategis industri pertahanan dalam negeri.
Saat ia menjabat, popularitas Pindad tampak sekali terangkat dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, ditambah saat itu (tahun 2015) kontingen Indonesia berhasil memenangkan lomba menembak militer AASAM (Australian Army Skills at Arms Meeting) di Australia.
Kontingen Indonesia kala itu menyabet 30 medali emas dari 50 yang dipertandingkan, artinya Indonesia memperoleh lebih dari separuh medali emas yang tersedia, mengalahkan kontingen dari Amerika Serikat, Australia, Prancis, Inggris, dll.
Kemenangan dan dominasi Indonesia pada kejuaraan AASAM tersebut sempat heboh karena senjata Pindad yang digunakan oleh kontingen Indonesia akan dibongkar oleh Panitia karena adanya kecurigaan bahwa senjata Pindad yang digunakan kontingen Indonesaiatidak sesuai dengan standar dari spesifikasi pabrikan atau telah dilakukan modifikasi.
Sukses lain di Pindad adalah ketika Pindad berhasil merancang dan memproduksi escavator (alat berat).
Silmy juga pernah bertugas diberbagai institusi pemerintah seperti di Kementerian Pertahanan RI, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Penugasan dari berbagai institusi negara ini merupakan kesempatan yang sangat langka yang tidak dimiliki banyak orang, hal ini menunjukan kepercayaan negara kepadanya begitu besar.
Dan Pengalaman penugasan dan organisasi yang beragam membuatnya memiliki kemampuan leadership yang kuat dan jaringan yang luas, hal ini memudahkannya dalam menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan dalam penugasan.
Karier
Pada tahun 2008, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 tentang Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis (PAB) TNI, Silmy Karim ditunjuk menjadi Anggota Timnas PAB TNI.
Tugas utama tim tersebut adalah melakukan pengalihan aktivitas bisnis yang dimiliki oleh TNI secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan amanat Pasal 76 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.
TNI tidak diperkenankan lagi berbisnis karena menurut UU TNI definisi TNI yang profesional salah satunya adalah tidak boleh berbisnis.
Ini merupakan tugas yang tidak mudah karena Tim bentukan Presiden RI ini harus mengambil alih sumber pemasukan yang diperoleh TNI diluar dari Anggaran Pemerintah (APBN).
Setelah sukses menjalankan tugas berat di Timnas PAB TNI, Silmy pada tahun 2009 diminta oleh Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono dan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (Dephan) RI Sjafrie Sjamsoeddin untuk bergabung di Kementerian Pertahanan RI (Saat itu disebut Departemen Pertahanan RI).
Walaupun awalnya Silmy tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang militer dan pertahanan, atas prakarsa Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin ia mendapat kesempatan menempuh pendidikan kemiliteran dan pertahanan.
Ia mengenyam pendidikan militer dan pertahanan di luar negeri, mulai dari NATO School di di Jerman hingga ke Harvard University dan Naval Postgraduate School di Amerika Serikat.
Selanjutnya » Berbekal pengetahuan dari hasil pendidik...