Presiden Jokowi Tidak Pasang Target 100 Hari Kerja
Font: Ukuran: - +
Presiden RI Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin di tangga Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: Kompas)
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Usai melantik anggota Kabinet Indonesia Maju (KIM), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tak ada target 100 hari kerja dalam periode kedua pemerintahannya.
Hal tersebut berbeda dengan periode pertama kepemimpinannya pada 2014-2019, di mana Jokowi mencanangkan program kerja 100 hari pemerintahan.
Kali ini, Jokowi mengaku tak menyiapkan target tersebut karena hanya melanjutkan program kerja yang sudah dilakukan lima tahun sebelumnya.
"Enggak ada target seratus hari, ini kita melanjutkan sebelumnya," kata Jokowi kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Jokowi menyampaikan pemerintahan barunya saat ini bakal menitikberatkan kerja pada penggunaan APBN agar fokus dan terarah.
Kabinet Indonesia Maju, kata Jokowi, juga akan fokus mengejar defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan, dan membuka lapangan kerja.
Selain itu, sang presiden menegaskan jajaran menterinya akan melakukan reformasi birokrasi dan sumber daya manusia (SDM). Dua hal itu juga sering kali didengungkan Jokowi selama masa kampanye Pilpres 2019.
"Reformasi dilakukan secara konkret. Prioritas utama kita pembangunan SDM," ujar dia.
Jokowi didampingi Wapres Ma'ruf Amin telah melantik anggota Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10/2019) pagi. Terdapat sejumlah nama baru di dalam kabinet ini, termasuk Prabowo Subianto yang menjadi rivalnya dalam Pilpres 2014 dan 2019. Ketum Gerindra itu ditunjuk Jokowi jadi Menteri Pertahanan.(CN)