Prabowo Soal Aturan Main Tidak Dipatuhi, Adian Napitulu: "lalu yang bener siapa?"
Font: Ukuran: - +
Politisi PDIP Adian Napitulu
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengansumsikan aturan dalam berdemokrasi dengan permainan sepak bola. Menurutnya, demokrasi membutuhkan suatu sikap patuh kepada aturan main. Ia pun menyinggung tidak mengakui hasil pertandingan itu.
"Kalau aturan main tidak dipatuhi, biasanya...biasanya...biasanya enggak mau diakui hasil pertandingan itu. Betul enggak? Itu sepakbola tingkat kecamatan, tingkat kampung," kata Prabowo dalam orasinya pada peringatan Hari Buruh di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu, (1/5), seperti yang dikutip dari laman tempo.co, hari ini, Kamis, (2/5).
Menanggapi hal tersebut, mantan aktivis 98 yang kini menjadi politisi PDIP Adian Napitulu tidak menangkap apapun dari pernyataan Prabowo itu. Menurutnya, pemilu 2019 telah berjalan sebagaimana mestinya.
"Semuanya sudah lengkap, penyelenggara ada, pengawas ada, pemantau independen ada, pemantau luar negeri ada, saksi tiap partai ada, saksi dari capres ada," sebut Adian pada acara Mata Najwa 'Laga Usai Pilpres' yang ditayangkan di salah satu televisi swasta nasional, Rabu, (1/5) malam.
Sebelumnya, host acara tersebut Nana Najwa, menanyakan tentang tanggapan Adian tentang hasil pertandingan yang tidak di akui.
Kembali kepada Adian. Ia melanjutkan, mempertanyakan siapa yang dianggap benar ketika semua di anggap salah.
"Kalau kemudian semua nya gak bener, lalu yang bener siapa? Masak dirinya sendiri yang dibilang benar, gak boleh juga dong," kritiknya.
"KPU salah, panwas salah, pemantau independen kalau tidak bicara dibilang salah. Yang paling berbahaya, kalau ada orang yang memonopoli kebenaran itu sendiri," sambung Adian.