Sabtu, 07 Juni 2025
Beranda / Berita / Nasional / Polri Percepat SPPG di Depok, Polda Aceh Dirikan Gudang Pangan

Polri Percepat SPPG di Depok, Polda Aceh Dirikan Gudang Pangan

Jum`at, 06 Juni 2025 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Polri serta Polda Aceh mempercepat pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)  beberapa titik di Indonesia. Foto: Kolase Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tengah mempercepat pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Markas Brimob Kalapa Dua, Depok, Jawa Barat. Proyek yang menempati lahan 15 – 26 meter ini ditargetkan selesai dalam waktu 15 hari ke depan. Langkah percepatan tersebut merupakan bagian dari dukungan Polri terhadap program penyediaan makanan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Irwasum Polri, Komjen Dedi Prasetyo, menyatakan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan dukungan penuh agar SPPG dapat segera beroperasi. 

“Fokus kami saat ini adalah menghadirkan operasional yang cepat, menjaga kualitas gizi makanan, serta menjamin pemerataan layanan kepada masyarakat,” ungkap Komjen Dedi Prasetyo dalam keterangan pers, Senin (2/6/2025). 

Saat melakukan inspeksi lapangan, Dedi mencatat bahwa progres fisik bangunan SPPG sudah mencapai 40 persen. Ia menambahkan bahwa peralatan memasak sedang diperiksa oleh ahli keamanan pangan agar memenuhi standar kesehatan.

Hingga saat ini, terdapat tujuh lokasi SPPG Polri yang sudah aktif di berbagai wilayah, antara lain:

  1. SPPG Pejaten
  2. SPPG Cipinang
  3. SPPG Polda Jawa Barat
  4. SPPG Polda Banten
  5. SPPG Polda Bengkulu
  6. SPPG Polda Bali
  7. SPPG Polda Metro Jaya

Selain itu, 22 SPPG lain masih dalam proses verifikasi, mencakup Polda Aceh, Polda DIY, Polda Jambi, Polda Jawa Tengah, Polda Jawa Timur, hingga Polres Sijunjung dan Polres Serdang Bedagai. Sisanya, sebanyak 60 lokasi lagi, saat ini sedang memasuki tahap pembangunan. Dengan total 89 lokasi yang dipersiapkan, Polri menargetkan layanan gizi gratis ini dapat menjangkau kurang lebih 259 ribu penerima manfaat, mulai dari Aceh hingga Papua.

“SPPG Polri hadir untuk memastikan tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan mengakses makanan bergizi,” tegas Dedi Prasetyo. 

Ia menegaskan bahwa prinsip kerja Polri adalah cepat, tepat, dan terukur. Selama proses persiapan, Polri juga membuka kesempatan bagi relawan untuk bergabung dalam distribusi makanan, sehingga program ini dapat menyentuh kalangan masyarakat yang membutuhkan khususnya di wilayah terpencil.

Di wilayah Aceh, Polda Aceh turut berkontribusi dalam program ketahanan pangan nasional dengan membangun gudang penyimpanan bahan pangan strategis. Peletakan batu pertama gudang berkapasitas hingga 1.000 ton ini dilakukan oleh Kapolda Aceh, Irjen Pol Achmad Kartiko, pada Kamis (5/6/2025) di Kompleks Sekolah Polisi Negara (SPN) Aceh, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar.

Gudang tipe 654 tersebut dibangun di atas lahan seluas 5.000 meter persegi dan dirancang untuk menyimpan stok jagung serta kebutuhan pokok lainnya. 

“Pembangunan gudang ini merupakan bentuk keseriusan Polda Aceh terhadap ketahanan pangan,” ujar Irjen Kartiko. 

Menurutnya, fasilitas ini tidak hanya memadai untuk kebutuhan internal Polri, tetapi juga terbuka bagi pemerintah daerah dan masyarakat umum untuk mendukung distribusi dan produksi pangan secara berkelanjutan.

Kapolda Aceh berharap pembangunan gudang berjalan tepat waktu dan berkualitas, sehingga mampu memberikan manfaat jangka panjang. Dengan tersedianya gudang ini, diharapkan distribusi logistik pangan di Aceh menjadi lebih lancar, terutama saat masa panen atau ketika terjadi lonjakan permintaan di pasar.

Secara keseluruhan, langkah percepatan SPPG di Depok dan pembangunan gudang ketahanan pangan di Aceh menunjukkan komitmen Polri dalam mendukung program ketahanan gizi dan pangan nasional. Polri menegaskan bahwa selain penanganan keamanan, penyediaan kebutuhan dasar masyarakat”seperti makanan bergizi”juga menjadi prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warga.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI