Beranda / Berita / Nasional / Polri : Teroris Target Bom Kantor KPU

Polri : Teroris Target Bom Kantor KPU

Minggu, 19 Mei 2019 15:01 WIB

Font: Ukuran: - +



Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. (Foto: Medcom.id/Sunnaholomi Halakrispen)


DIALEKSIS.COM | Jakarta -  Pihak kepolisian mendapat informasi adanya rencana pengeboman Kantor KPU pada tanggal 22 Mei mendatang. Informasi tersebut diperoleh pihak kepolisian usai mengamankan terduga teroris bernama  Endang alias Abu Rafi alias Pak Jenggot, yang diamankan Densus 88 Antiteror di Cibinong, Kabupaten Bogor,

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan terduga teroris itu ditangkap Jumat (17/5) di Bogor, Jawa Barat. Ia hendak meledakkan bom di depan Gedung KPU di Jakarta pada hari pengumuman hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei.

"Targetnya ada dua. Target pertama itu 'thogut'. Kemudian target kedua pada pada 22 Mei di depan KPU," ujar Dedi saat meninjau rumah Pak Jenggot yang menjadi tempat penyimpanan bahan peledak  di Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (18/5).

Dari hasil penggeledahan rumah polisi mengamankan enam bom pipa siap ledak, serta satu bom panci yang tengah dirakit. Ketujuh bom itu rencana akan diledakkan  pada 22 Mei 2019.

Sementara itu, pihak Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Wahyu Setiawan menyebut pihaknya tetap bekerja normal untuk menuntaskan pengesahan hasil penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Kinerja jajaran KPU, kata dia, tidak terganggu meski kepolisian memperingatkan tentang potensi ancaman bom terjadi di area sekitar kantor lembaga penyelenggara pemilu itu pada 22 Mei 2019.

"Belum ada sampai sekarang, masih lancar-lancar saja," kata Wahyu seperti dikutip JPNN, Sabtu (18/5).

Meski demikian situasi Kamtibmas Indonesia menjelang pengumuman pemenang pilpres 2019 yang akan dilakukan KPU pada 22 Mei mendatang diprediksi akan berlangsung kondusif.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Presidium IPW Neta S Pane. Hal tersebut dikarenakan pihak kepolisian p tetap agresif melakukan pagar betis dan antisipasi maupun deteksi dini. Kantong-kantong radikalisme dan terorisme terus menerus disapu bersih.

 "Memang ada pihak-pihak yang mencoba memprovokasi publik dengan isu people power, tetapi sepertinya isu itu hanya riuh di medsos dan landai di lapangan" ujar Neta S Pane sebagaimana dilansir Beritasatu, Minggu (19/5/2019) pagi.

IPW berkeyakinan, Polri juga bisa menjaga keamanan dengan maksimal pada 22 Mei saat KPU mengumumkan pemenang Pilpres 2019.

Sikap tegas Polri perlu didukung semua pihak agar jajaran kepolisian lebih percaya diri untuk menyapu bersih kelompok-kelompok radikal maupun teroris yang hendak mengganggu momen pengumuman pemenang pilpres 2019 nanti. (PD)


Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda