Per Juli 2022, Ekspor CPO Melesat Jadi 2,16 Ton
Font: Ukuran: - +
Gambar ilustrasi. [Foto: Ist]
cDeputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto mengatakan realisasi ekspor CPO naik jika dibandingkan dengan posisi Juni 2022 yang hanya 1,76 juta ton.
"Sehingga terjadi peningkatan kalau dibandingkan Juni 2022," ungkap Setianto dalam konferensi pers, Senin (15/8/2022).
Namun, ekspor CPO Juli 2022 turun jika dibandingkan dengan Juli 2021 yang mencapai US$2,46 juta ton.
"Jadi (ekspor CPO) secara bulanan ini naik sebesar 22,81 persen dan tahunan turun 12,23 persen," terang Setianto.
Sebelumnya, pemerintah terus menggenjot ekspor CPO demi mengerek harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit menjadi lebih dari Rp2.000 per kg. Maklum, harga TBS sempat berada di bawah Rp1.000 per kg.
Bahkan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menghapus pungutan ekspor untuk produk yang berkaitan dengan CPO hingga 31 Agustus 2022.
Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 115 Tahun 2022 tentang Perubahan atas PMK Nomor 103/PMK.05/2022 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum (BLU) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit pada Kemenkeu.
Nantinya, pemerintah akan mengenakan tarif ekspor CPO secara progresif mulai 1 September 2022 mendatang.
Jika harga CPO turun, maka pemerintah mengenakan tarif ekspor murah. Sebaliknya, tarif ekspor akan meningkat ketika harga CPO semakin mahal.(CNN Indonesia)