Pentingnya Akses Internet untuk Program Digitalisasi Sekolah
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kemendikbud tahun depan akan memberikan laptop dalam program digitalisasi sekolah. Akan tetapi jika ingin digitalisasi sekolah ini sukses maka program ini harus saling melengkapi antara laptop dan juga akses internetnya.
Koordinator Nasional Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mengatakan, pihaknya mengapresiasi rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang akan memberikan laptop kepada sekolah sebagai bagian dari digitalisasi sekolah.
"Ini memang konsekuensi era digital atau Revolusi 4.0. Kenapa ini penting karena kesenjangan digital itu menjadi semakin terbuka di masa pandemi," katanya melansir SINDOnews, Minggu (8/11/2020).
Satriwan menjelaskan, bahwa siswa yang tidak bisa menikmati internet dan tidak bisa menikmati akses teknologi di Indonesia masih besar. Hal ini lebih terungkap, katanya, ketika pembelajaran jarak jauh (PJJ) sehingga kesenjangan digital masih menjadi persoalan besar di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah harus turun tangan agar kesenjangan digital ini bisa diatasi.
Dia mengatakan, pemberian laptop ini memang bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi kesenjangan. Namun, jelasnya, pemberian laptop ini tidak akan ada artinya jika tidak adanya akses internet ke seluruh wilayah di nusantara tanpa terkecuali. "Kenapa sekarang makin terlihat kesenjangan digital karena guru yang bisa mengakses internet lebih terlayani dalam pendidikan dan bisa mengikuti PJJ lebih intens," ujarnya.
Ada memang yang melakukan PJJ luring melalui TVRI dan RRI namun tetap saja ada daerah yang tidak terjangkau siarannya di daerah. Oleh karena itu, katanya, pemberian laptop pada sekolah harus diiringi dengan membuka akses internet ke seluruh wilayah Indonesia. Dia menilai, program digitalisasi ini merupakan suatu pekerjaan besar yang membutuhkan kerja sama semua kementerian.
Maka selain dari Kemendikbud yang memberikan laptop, katanya, dibutuhkan peran kementerian lain untuk menyediakan akses internet dan juga pembangunan menara BTS sampai ke pelosok. "Ini gawean besar. Jangan sampai laptopnya ada diberikan ke sekolah tapi akses internetnya tidak ada. Maka harus diiringi dengan pembangunan tower akses internet. Kemendikbud mesti bekerjasama ini di awal dengan lintas kementerian," jelasnya.
Dia berharap, jangan sampai laptop yang diberikan tidak hanya digunakan untuk mengetik dan menyimpan data saja melainkan juga untuk sarana pembelajaran. Maka dari itu, katanya, program ini harus bersifat komplementer atau saling melengkapi yakni adanya akses internet, pembangunan menara BTS dan juga pemberian laptop.
Sebelumnya diberitakan, Kemendikbud tahun depan akan melaksanakan program digitalisasi sekolah yakni dengan memberikan laptop dan access point kepada sekolah. Anggaran digitalisasi sekolah tahun depan mencapai Rp3 triliun. Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengatakan, program digitalisasi sekolah yang akan dimulai tahun depan ini sudah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo untuk dikerjakan bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Menurutnya, Kemenkominfo dalam hal ini akan memenuhi kebutuhan jaringan internetnya di semua daerah untuk terhubung. Sementara tugas Kemendikbud, ujarnya, adalah memastikan ada alat yang bisa digunakan di setiap sekolah. (SINDOnews)