kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Penelitian di Inggris Temukan Hasil Tes Darah Pendeteksi 50 Kanker

Penelitian di Inggris Temukan Hasil Tes Darah Pendeteksi 50 Kanker

Minggu, 29 November 2020 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Ilustrasi/net


DIALEKSIS.COM | Jakarta -  Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris sedang bersiap lakukan metode penelitian menggunakan sampel darah model terbaru yang diperkirakan mampu mendeteksi lebih dari 50 jenis kanker agar pasien bisa mendapatkan perawatan yang tepat sejak awal.

Tes darah bernama Galleri ini dikembangkan oleh Grail, perusahaan konsultan kesehatan asal California, Amerika Serikat. Grail, yang risetnya fokus pada deteksi dini kanker, didukung oleh investor termasuk miliarder teknologi Bill Gates dan pendiri Amazon Jeff Bezos.

NHS berharap tes darah ini dapat mengidentifikasi jenis-jenis kanker berbahaya dan sulit dideteksi. "Deteksi dini, terutama pada jenis kanker tertentu yang sulit diobati seperti kanker ovarium dan pankreas, sangat membantu untuk menyelamatkan banyak nyawa," kata Kepala Eksekutif NHS Simon Stevens.

NHS mencatat ada lebih dari 1.000 orang di Inggris yang didiagnosa mengidap kanker setiap hari. Dalam keterangan pers pada Jumat (25/11) untuk penelitian tahap awal, pihak NHS melakukan pemeriksaan terhadap sampel darah dari 165 ribu pasien.

Dari jumlah itu, sebanyak 140 ribu sampel diantaranya berasal dari pasien berusia 50-79 tahun yang tidak memiliki gejala kanker namun akan rutin menjalani tes darah tahunan selama tiga tahun.

Tim akan memeriksa sampel tersebut pada pertengahan 2021 dan hasil penelitian diprediksi keluar pada 2023. Kemudian dilanjutkan dengan mengambil sampel darah dari 1 juta orang pada dua tahun setelahnya lalu ke seluruh populasi di Inggris.

Tingkat keberhasilan pengobatan penyakit kanker di Inggris cukup tinggi, dengan berhasil berhasil mendeteksi keberadaan sel kanker di stadium I dan II pada hampir separuh pasien.

Namun NHS mengklaim dengan metode baru ini, jumlah pasien yang ditangani dapat naik hingga tiga per empat persen pada 2028.

Grail mengatakan jika dibandingkan dengan standar penangan yang ada saat ini, Galleri dapat menurunkan kasus kanker yang terlambat terdeteksi sehingga dapat mengurangi jumlah kematian akibat kanker di Inggris.

Badan amal Cancer Research di Inggris mencatat kelangsungan hidup untuk penderita kanker di Inggris berada berada di bawah rata-rata angka harapan hidup pasien kanker di Eropa, yakni hanya berkisar lima tahun.

Lawrence Young, profesor Onkologi Molekuler di University Warwick, mengatakan tes Galleri merupakan satu dari sejumlah tes darah baru yang kini dikembangkan untuk mendeteksi kanker pada tahap yang sangat awal hingga pasien lebih mudah ditangani.

"Ada sejumlah uji coba yang mengevaluasi pendekatan ini, dan publikasi dari konsorsium Circulating Cell-free Genome Atlas (CCGA) yang memeriksa tes Galleri pada 6.689 peserta telah mendapatkan hasil yang sangat menggembirakan, dengan menemukan lebih dari 50 jenis kanker pada tahap perkembangan yang berbeda," katanya kepada Science Media Center.

Kendati demikian, tidak semua ahli kanker sepakat dengan langkah penerapan metode tersebut.

Kepada organisasi Science Media Centre dan profesor epidemiologi kanker di Universitas Cambridge, Paul Pharoah, mengatakan pihaknya ragu tentang dasar ilmiah untuk uji coba tersebut karena berangkat dari penelitian yang terbatas.

"Tes darah Galleri mungkin bisa mendeteksi sel kanker sejak dini lewat darah, meskipun keefektifannya masih lemah," katanya.

"NHS tidak semestinya berinvestasi dalam tes semacam itu sebelum dievaluasi secara memadai dalam uji klinis skala besar yang memadai," tambahnya.

Sementara itu Michelle Mitchell, Kepala Eksekutif penelitian kanker di Inggris, mengatakan bahwa tes yang dikembangkan Grail "dapat mengubah keadaan" jika terbukti sahih.

Di sisi lain, dukungan datang dari Dr Jodie Moffat, Kepala Diagnosis Dini di Cancer Research, yang mengatakan sejauh ini hasil dari penelitian di luar Inggris cukup menjanjikan meskipun dilakukan dalam jumlah yang terbatas.

"Tetapi jumlah sampel, terutama untuk beberapa jenis kanker, sangat kecil sehingga perlu diuji menggunakan sampel yang jauh lebih banyak dan dengan penanganan yang lebih lama, terutama pasien dengan hasil tes darah negatif sehingga dapat memahami apa yang menyebabkan kanker gagal diidentifikasi," katanya kepada Science Media Center.

"Berdasarkan bukti yang telah kami lihat, tes tersebut saat ini tidak begitu baik untuk mendeteksi kanker stadium I, di mana ukuannya kecil dan belum menyebar ke bagian lain dari tubuh."

Sementara itu 25 ribu sampel lain berasal dari pasien dengan gejala kanker dan mereka akan menjalani tes darah untuk mempercepat diagnosis setelah dirujuk ke rumah sakit [cnnindonesia].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda