DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah melalui Perum Bulog terus menggencarkan penyaluran bantuan pangan beras kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Bantuan berupa 20 kilogram beras per keluarga ini ditargetkan menyasar 18,27 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia, sebagai bagian dari alokasi Juni-Juli 2025.
Total alokasi bantuan mencapai 365.000 ton. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan, hingga 13 Agustus 2025, realisasi distribusi telah mencapai 333.400 ton atau 91,2 persen dari target.
“Jadi 365 ribu ton, per hari ini sudah lebih dari 90 persen diguyur ke masyarakat. Masyarakat yang masuk kelompok desil 1 sampai 7, sekarang punya beras,” ujar Arief dalam pernyataan resmi yang diterima pada Sabtu (16/8/2025).
Ia menambahkan, kondisi di lapangan kini relatif lebih kondusif. “Kita lihat hari ini lebih tenang, karena sudah pegang masing-masing 20 kilogram untuk 18,27 juta keluarga penerima manfaat. Alhamdulillah relatif tenang,” ujarnya.
Namun, realisasi di beberapa provinsi masih di bawah 50 persen, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki tantangan geografis. Misalnya, Papua Selatan baru terealisasi 0,75 persen, Papua Tengah 5,85 persen, Papua Pegunungan 34,45 persen, dan Maluku Utara 37,85 persen.
Harga Beras Mulai Turun
Penyaluran bantuan ini juga beriringan dengan penurunan harga beras medium secara bertahap. Berdasarkan Panel Harga Pangan Bapanas, per 13 Agustus, rerata harga beras medium di Zona 1 turun 0,04 persen menjadi Rp 13.925 per kg. Zona 2 turun 0,20 persen menjadi Rp 14.616 per kg, dan Zona 3 turun 0,23 persen ke Rp 17.170 per kg.
“Fungsi Cadangan Pangan Pemerintah itu untuk intervensi, seperti bantuan pangan, SPHP, dan Gerakan Pangan Murah. Saat ini beras pemerintah ada 3,9 juta ton,” jelas Arief. “Disalurkan untuk gandoli supaya harga beras turun, tapi harga gabah petani tetap di atas Rp 6.500,” tambahnya.
Selain bantuan pangan reguler, pemerintah juga mendorong percepatan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 1,3 juta ton untuk periode Juli-Desember.
Per 14 Agustus, realisasi SPHP mencapai 26.300 ton. Penyaluran harian yang sebelumnya di bawah 2.000 ton, kini meningkat menjadi 3.000-4.000 ton per hari.[in]