kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Pangdam Jaya Ditanya Soal FPI: Kok Bisa Takut Sama Mereka, Siapa Mereka

Pangdam Jaya Ditanya Soal FPI: Kok Bisa Takut Sama Mereka, Siapa Mereka

Selasa, 24 November 2020 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Panglima Kodam Jaya Mayjend Dudung Abdurachman mengungkap upaya aparat gabungan menertibkan spanduk dan baliho bergambar Habib Rizieq Syihab (HRS) selama dua bulan belakangan ini. Dia menyebutkan, sedikitnya 900 spanduk ditertibkan oleh aparat gabungan dari berbagai tempat sejak akhir September 2020.

"Bahkan ada warga yang ikut turunkan," katanya di Jakarta, Senin (23/11/2020).

Dudung mengungkapkan alasannya. Menurut dia, penurunan atau penertiban dilakukan karena lokasi pemasangan yang tidak pada tempatnya serta melanggar ketertiban umum. Karenanya, petugas bertindak menertibkan spanduk-spanduk tersebut.

"Itu (penertiban spanduk) sudah dua bulan lalu dilakukan TNI, Polri dan Satpol PP. Awalnya yang turunkan Satpol PP, tapi Front Pembela Islam (FPI) minta dinaikkan lagi. Mereka siapa? Kalau pemerintah itu jelas organisasinya. Kok bisa takut sama mereka?" kata Dudung.

Dudung menegaskan, upaya penertiban spanduk di DKI Jakarta tidak hanya dilakukan pada spanduk-spanduk bergambar HRS. Tetapi juga spanduk lain yang dipasang bukan pada tempatnya.

"Kita turunkan poster tidak hanya Rizieq Shihab saja, poster lain juga kita turunkan. Yang ilegal kita turunkan," katanya.
Kepala Penerangan Kodam Jaya Letkol Arh Herwin Budi Saputra menambahkan, spanduk bergambar HRS itu sarat dengan pesan-pesan provokasi. Karenanya, petugas gabungan tak ingin provokasi itu pada akhirnya menghasut masyarakat umum.

"Memangnya ada apa dengan Indonesia sampai ada revolusi akhlaq. Isinya provokasi," katanya.

Tak hanya di Jakarta, penertiban terjadap spanduk HRS juga berlangsung di sejumlah daerah lain di luar Jakarta. Diantaranya di Jawa Timur. Dia mengatakan, kini, Polisi dan TNI sudah bersinergi bersama untuk menjaga stabilitas negara.

"Pangdam dan Kapolda sudah sama-sama sinergi. Ini untuk negara. Pangdam nyatakan yang ganggu stabilitas akan dihadapi bersama," katanya [akurat.co].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda