Beranda / Berita / Nasional / Pandemi Covid-19 Bisa Berakhir Lebih Cepat, Benarkah ?

Pandemi Covid-19 Bisa Berakhir Lebih Cepat, Benarkah ?

Jum`at, 21 Agustus 2020 08:20 WIB

Font: Ukuran: - +

[Foto: Ilustrasi]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pandemi Covid-19 sudah melanda hampir delapan bulan lamanya. Korban terinfeksi sudah lebih dari 22 juta orang. Banyak faktor yang menyebabkan penyakit tersebut sulit dikendalikan.

Pakar Penyakit Menular Amerika Serikat, Anthony Fauci, mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini dia mengharapkan hidup kembali normal pada akhir 2021. Menurut dia, kombinasi tindakan kesehatan masyarakat dan vaksin diperlukan untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

Beberapa hari sebelumnya, Bill Gates mengatakan mengharapkan negara-negara maju untuk menahan penyakit itu pada akhir 2021 begitu vaksin tersedia secara luas. Mereka berharap kehadiran vaksin dapat efektif dan aman sehingga dapat mempercepat proses kekebalan tubuh. Vaksin diharapkan secara signifikan dapat mengurangi tingkat infeksi dan mencegah munculnya wabah tersebut.

Adapun, kekebalan komunitas atau herd immunity sebagai salah satu cara untuk melawan pandemi. Misalnya Swedia yang menjadikan herd immunity sebagai solusi menghadapi corona. Konon, ternyata kekebalan kelompok jauh lebih mudah dicapai untuk Covid-19 daripada yang diyakini semula. Ini bisa menjadi berita baik yang dibutuhkan dunia saat ini.

Dilansir dari BGR, serangkaian penelitian menunjukkan bahwa kekebalan Covid-19 jauh lebih baik daripada yang diduga. Bahkan dengan tidak adanya antibodi, yang hampir tidak dapat dideteksi pada penderita Covid-19 yang asimtomatik dan ringan, tubuh memang memperoleh respons kekebalan yang kuat yang dapat menangani paparan virus berikutnya.

Sementara para peneliti tidak dapat mengatakan berapa lama kekebalan bertahan, tidak ada kasus infeksi ulang yang dikonfirmasi dalam delapan bulan sejak semuanya dimulai di Wuhan.

Herd Immunity Lebih Mudah Tercapai

Kekebalan komunitas akan tercapai setelah lebih dari 60 persen atau 70 persen populasi kebal. Sayangnya, pencapaian tersebut sangat sulit dicapai.

Namun, sebuah studi baru mengatakan bahwa persentase mungkin ternyata jauh lebih rendah dari yang diyakini semula. Para ilmuwan telah mulai mengamati kekebalan komunitas di komunitas yang terpukul keras pada bulan-bulan awal pandemi [wartaekonomi].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda