Beranda / Berita / Nasional / Pandemi, 1.600 Lebih Penemuan dan Inovasi Lahir dari Perguruan Tinggi

Pandemi, 1.600 Lebih Penemuan dan Inovasi Lahir dari Perguruan Tinggi

Kamis, 24 Desember 2020 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi. [IST]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam mengatakan pandemi Covid-19 melahirkan ribuan penemuan dan inovasi oleh perguruan tinggi.

“Lebih dari 1.600 penemuan dan inovasi lahir di tengah pandemi Covid-19. Pengabdian pada masyarakat juga tak surut di tengah pandemi,” ujar Nizam dalam keterangan pers, Rabu (23/12/2020).

Begitu juga program pengabdian kepada masyarakat seperti KKN tematik perguruan tinggi dan program mahasiswa mengajar mendampingi siswa selama pandemi. Dengan semangat gotong, pembelajaran yang dilakukan di rumah dapat berlangsung dengan baik melalui pendampingan dari para mahasiswa.

Begitu juga pembelajaran di perguruan tinggi, yang pada tahun ini bertransformasi dari konvensional ke digital. “Kami dapat menyampaikan bahwa tidak sampai satu bulan, kita beradaptasi 100 persen dengan menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Kita akui masih terdapat kekurangan dan belum siap, namun semangat untuk beradaptasi berlangsung dengan cukup tinggi,” terang dia.

Dalam kesempatan itu, dia juga menjelaskan sejumlah kebijakan diluncurkan Kemendikbud pada 2020 mulai dari kebijakan Kampus Merdeka, peluncuran skema baru pendanaan perguruan tinggi dan peluncuran pelantar Kedai Reka. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Karena itu, diperlukan kolaborasi atau kerja sama antara sektor pendidikan dan sektor industri dalam menciptakan sebuah reka cipta sehingga dapat meningkatkan produksi dan distribusi di sektor domestik maupun global. Peran sektor pendidikan, khususnya perguruan tinggi yaitu sebagai pusat riset dan pengembangan bagi industri untuk mengembangkan teknologi baru.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda