Beranda / Berita / Nasional / Open House Menag Diwarnai Kehadiran Tokoh Lintas Agama

Open House Menag Diwarnai Kehadiran Tokoh Lintas Agama

Kamis, 06 Juni 2019 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Menag bersama sejumlah tamu open house di rumah dinas Menag, Jakarta (05/06) foto: Boy


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menggelar open house Idulfitri 1440H, di rumah dinas Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (05/06).

Sejumlah tokoh lintas agama tampak hadir dalam open house yang rutin dilakukan setiap 1 Syawal ini. Dirjen Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Thomas Pentury misalnya yang hadir bersama empat orang pendeta, menjadi delegasi pertama yang datang ke rumah dinas Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin. Delegasi ini tiba pukul 09:00 WIB.

Setelah itu datang berturut-turut delegasi umat Hindu,  umat Buddha, bahkan Ketua umat Bahai di Indonesia. Sementara, Menag yang hadir didampingi Trisna Willy Lukman  Saifuddin tiba sekitar pukul 10:00 WIB, dan terlihat langsung bercengkerama dengan para tamu.

"Satu jam menunggu Menag sambil menikmati hidangan yang tersedia tidaklah sia-sia," tukas Thomas Penthury yang mengaku disambut hangat oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin.

"Seolah kami adalah  saudaranya sesama Muslim," imbuhnya.

Beliau juga mengatakan bahwa kedatangannya ini sebagai bentuk penghargaan sekaligus rasa syukur atas umat muslim yang telah merayakan hari kemenangan setelah satu bulan berpuasa.

"Ini adalah sebuah tradisi yang patut kita hargai dan kita syukuri, Menag dan seluruh umat muslim telah selesai berpuasa Ramadan, dan hari ini semua bersuka cita. Kami sebagai bagian dari Kementerian Agama, dan juga umat kristen di Indonesia yang tentu turut bersyukur bersama seluruh umat muslim di Indonesia," jelas Dirjen Bimas Kristen.

Menag bersyukur sebagai bangsa kita hidup di tanah air Indonesia karena Idulfitri di negeri ini menjadi tradisi orang saling memaafkan. Baik antara sesama muslim maupun antara muslim dengan non muslim, sesama anak bangsa.

"Tradisi baik ini  di negeri  ini dimulai dan dilestarikan oleh para wali yang menyiarkan Islam di awal kedatangan Islam. Jika tradisi ini jarang ditemui di negara lain, hendaknya tradisi baik ini disyukuri oleh segenap anak bangsa," tuturnya. (Kemenag)

Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda