Beranda / Berita / Nasional / Menuding Kasus Novel Direkayasa, Dewi Tanjung Dipolisikan

Menuding Kasus Novel Direkayasa, Dewi Tanjung Dipolisikan

Minggu, 17 November 2019 14:02 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto:Warta 

DIALEKSIS.COM | Jakarta â€“ Politikus PDIP, Dewi Tanjung bakal dilaporkan ke Kepolisian Daerah Metro Jaya pada siang nanti sekitar pukul 13.00. Pelaporan merupakan buntut dari laporannya sendiri yang menduga adanya rekayasa penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Novel Baswedan.

Salah satu tim pengacara pelapor, Andi membenarkan rencana melaporkan Dewi Tanjung siang ini. Namun, ia enggan menjabarkan identitas pelapor terlebih dahulu sebelum laporannya dibuat di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.

"Yang melaporkan ini orang yang mengetahui peristiwa penyiraman itu," ujar Andi saat dihubungi Tempo pada Ahad, 17 November 2019.

Dalam undangan media yang disebarkan oleh Andi, laporan Dewi Tanjung ihwal rekayasa penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan dinilai sebagai tindakan yang melanggar hukum. Selain, Novel disebut dirugikan.

"Dan berpotensi mengganggu proses pengungkapan pelaku yg sedang dilakukan oleh Kepolisian," tulis undangan tersebut.

Sebelumnya, Dewi Tanjung melaporkan Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya Rabu, 6 November lalu. Ditemui di lokasi, Dewi menuduh kasus penyiraman air keras Novel Baswedan merupakan rekayasa. Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/7171/XI/2019/PMJ/Dit. Krimsus.

Beberapa hari sebelumnya, Dewi Tanjung terlebih dahulu menantang Novel untuk membantah tudingannya soal rekayasa penyiraman air keras. Tantangan itu Dewi sampaikan melalui sebuah video yang ia unggah ke akun YouTube-nya pada 28 Oktober 2019. Dalam video itu, Dewi berujar tak akan percaya dengan kebutaan Novel sampai melihatnya secara langsung. Ia bahkan menuding mata Novel yang terlihat aneh usai tersiram air keras itu adalah efek soft lens. Dia juga mengatakan luka-luka di wajah Novel adalah hasil make up. (im/tempo)


Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda