Menparekraf Optimistis Vaksinasi Dorong Pemulihan Sektor Ekonomi Kreatif
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) optimistis vaksinasi yang dilakukan terhadap pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dapat meningkatkan produktivitas serta membangkitkan sektor tersebut.
“Harapannya, ini membangkitkan semangat, membangkitkan satu motivasi, bahwa sektor ini tentunya kita harus sama-sama berjuang melawan pandemi,” ujarnya saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi seniman dan budayawan, di Galeri Nasional Indonesia, Senin (18/04/20214).
Tak hanya vaksinasi, imbuh Menparekraf, upaya pengendalian pandemi juga dilakukan dengan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) serta pengintensifan 3T (tracing, test, dan treatment).
“Dengan penekanan pada vaksinasi, juga 3M yang kemarin kita perjuangkan bersama, 3T, kita bisa menekan angka penularan COVID-19 ini. Jika pandemi ini terkendali dan kita bisa pulih kembali, sektor ekonomi kreatif akan segera bangkit dan segera pulih,” ujarnya.
Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa pelaku di sektor ekraf mencapai 18-20 juta orang yang bergerak di 17 subsektor. Tiga subsektor utama yaitu kuliner, fesyen, dan kriya, selain itu juga terdapat subsektor lain seperti perfilman, musik, animasi, hingga penerbitan. Ditambahkannya, kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional merupakan yang terbesar ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan.
“Kita harapkan sumbangsih Rp1.100 triliun dari sektor ekonomi kreatif ini bisa paling tidak kita pertahankan dan justru ada kesempatan, ada peluang untuk bangkit dan pulih kembali. Makanya hari ini kita sangat apresiasi para budayawan, para seniman sebagai pelaku sektor ekonomi kreatif ini mendapat giliran vaksinasi,” pungkasnya.
Antusiasme dan optimisme juga ditunjukkan oleh para seniman dan budayawan yang divaksinasi. Salah satunya komedian Lies Hartono atau yang akrab disapa Cak Lontong yang mengatakan bahwa keikutsertaannya dan seluruh masyarakat dalam program vaksinasi merupakan hal yang harus dilakukan untuk dapat membantu pemerintah dalam mengupayakan penanganan pandemi.
“Saya mengatakan di sini [vaksinasi] wajib kita laksanakan dan diterima oleh masyarakat karena ini adalah yang terbaik yang bisa dilakukan masyarakat dan pemerintah untuk menghadapi masa COVID-19 ini. Teman-teman seniman dan budayawan antusias menjalani vaksinasi ini dan diharapkan bisa menularkan dan memberi semangat optimisme dan positif kepada masyarakat,” ujar Cak Lontong.
Sementara itu, aktor senior Indonesia Slamet Rahardjo Djarot, yang termasuk ke dalam kategori masyarakat lanjut usia (lansia), menyampaikan apresiasi atas program vaksinasi yang ia nilai sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam melindungi rakyatnya.
“Jadi dalam hal ini itu tanda bahwa pemimpin kita melindungi rakyatnya, itu saja. Jadi saya harus berterima kasih,” ujarnya.
Slamet Rahardjo juga menyampaikan harapan agar setelah divaksinasi dirinya bisa berkarya lebih banyak lagi.
“Umur saya 72 [tahun], dengan saya sehat semoga [berumur] lebih panjang lagi, dan bisa berkreasi lebih banyak lagi,” ujarnya.
Seniman lainnya, Bimo Setiawan Almachzumi atau lebih dikenal dengan Bimbim Slank mengaku berdebar-debar saat divaksinasi di hadapan Presiden Jokowi. “Deg-degan karena di depan Presiden tapi alhamdulillah enggak apa-apa sih, enggak sakit,” ujarnya.
Bimbim menambahkan, dirinya sangat antusias menyambut giliran divaksinasi agar dapat turut serta dalam upaya pengendalian pandemi. Ia juga menyampaikan ajakan untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi ini.
“Ayo divaksin. Jangan takut, enggak berasa, enggak ada sakit, insyaallah enggak ada efek [samping] sih. Dengan berpartisipasi ikut vaksin kan makin cepat, paling enggak untuk mencegah [penularan],” ujarnya. (asy)