kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Masyarakat Apresiasi Humas Polri Gelar Dialog Publik Jelang Pemilu 2024

Masyarakat Apresiasi Humas Polri Gelar Dialog Publik Jelang Pemilu 2024

Jum`at, 27 Januari 2023 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Masyarakat Apresiasi Langkah Divhumas Polri Gelar Dialog Publik Jelang Pemilu 2024, Kamis (26/1/2023) (Foto: Humas Polri).


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Divisi Humas Polri menggelar dialog publik menjelang Pemilu 2024 ke seluruh jajaran Polda serta Polres di seluruh Indonesia. Dialog secara virtual tersebut dipimpin Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dari Mabes Polri, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Dialog yang dihadiri jajaran Kabid Humas Polda seluruh Indonesia, sejumlah perwira menengah, Komisioner Bawaslu, perwakilan mahasiswa, dan para Kasi Humas Polres tersebut dalam rangka menampik berita bohong, ujaran kebencian, politik identitas, polarisasi politik, dan SARA pada Pemilu 2024 mendatang.

Kadiv Humas Polri dalam arahan menginstruksikan, agar jajaran memperbanyak, mengamplifikasi, menggelorafikasi, dan mendiseminasi pemberitaan positif dan mengisi konten-konten positif di berbagai platform media sosial, sehingga akan berdampak pada public trust (kepercayaan masyarakat) terhadap Polri dan mewujudkan Kamtibmas yang kondusif pada Pemilu 2024.

Kegiatan itupun mendapat apresiasi dari masyarakat, karena dianggap sangat positif sebagai persiapan menjelang pemilu 2024.

Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI) lewat koordinatornya Muhamad Suparjo SM memberikan apresiasi kepada Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo yang telah mengadakan kegiatan Dialog Publik jelang pemilu 2024.

“Tentu ini sangat positif, terlebih lagi Polri sebagai garda terdepan dalam pengamanan pemilu nanti, makanya harus terus diadakan dialog sebagai bentuk persiapan dalam menghadapi pemilu 2024”, Ungkap Suparjo, kepada awak media, Kamis, 26 Januari 2023.

Suparjo menambahkan, bahwa dialog ini sangat penting untuk memberikan pelajaran dan pendidikan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu 2024, karena banyak hal yang harus dicegah, seperti politik Isu SARA, sehingga tidak terjadi konflik antar masyarakat.

“Benar kata Irjen Dedi harus memperbanyak konten-konten positif dan mencegah isu SARA agar keadaan menjadi kondusif pada pemilu 2024 mendatang,” tutup Suparjo.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda