kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Luas perairan akibat tumpahan minyak di Kalimantan capai 12 ribu hektar

Luas perairan akibat tumpahan minyak di Kalimantan capai 12 ribu hektar

Selasa, 10 April 2018 11:14 WIB

Font: Ukuran: - +

foto'a.agency


DIALEKSIS,COM, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya menyebut ada sekitar 12 ribu hektar wilayah yang terdampak tumpahan minyak akibat patahnya pipa milik PT Pertamina di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.

Dia mengatakan temuan luas wilayah yang terdampak tumpahan minyak tersebut didapat dari pantauan satelit. "Menurut satelit 12 koma sekian ribu hektar," ujar Siti Nurbaya seraya menambahkan, tim dari kementeriannya telah mengumpulkan 300 meter kubik tumpahan minyak.

Sejauhmana dalamnya tumpahan minyak yang mencemari perairan di Teluk Balikpapan, kementeriannya hingga kini masih melakukan penelitian."Karena waktu tim penyelam KLHK turun tidak bisa tembus karena gelap jadi harus menemukan tekniknya," tambah dia 

Menteri KLHK menyebut tumpahan minyak tersebut menyebabkan tanaman Mangrove mati.

Presiden Joko Widodo, kata Menteri KLHK) menyampaikan mengenai kekhawatirannya. Presiden tidak ingin tumpahan minyak tersebut menyebabkan kerugian dan bencana di masyarakat. 

"Saya sih waktu hari Sabtu melapor ke Bapak Presiden justru kekhawatiran beliau di masyarakatnya artinya jangan sampai sisa minyak bisa terkena api bisa kebakaran lagi, itu yang tidak boleh," tegas dia. 

Tumpahan minyak diketahui adanya kebakaran hebat terjadi di perairan Teluk Balikpapan yang diduga diakibatkan oleh tumpahan minyak mentah yang tumpah ke laut dan terbakar .

Minyak mentah berwarna hitam tampak menggenangi laut dan memantulkan cahaya jika disorot lampu senter. 

Menurut Pertamina, ada pipa milik perusahaan yang putus dari arah perairan Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Pipa yang putus itu berdiameter 20 inci dengan ketebalan 12 milimeter dan tertanam di kedalaman 25 meter di bawah laut.

Sampai Selasa, terhitung ada lima orang warga setempat yang tewas akibat kebakaran dari tumpahan minyak tersebut. 

Sungai Besar Nenang Mulai Tercemar 

Sungai besar di kawasan RT 04 Kelurahan Nenang, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mulai terdampak bocoran pipa penyalur minyak mentah milik Pertamina, hingga ke tambak-tambak warga yang airnya bersumber dari sungai itu, pada Sabtu (7/4/2018).  

Para petambak mengeluh akibat sungai tercemar minyak mentah, udang dalam tambak sudah mulai mati.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara meminta Pertamina menurunkan mempercepat penanganan kebocoran pipa minyak dan dampaknya untuk mencegah dampak lebih lanjut di lingkungan sekitarnya.

Sebelumnya, PT Pertamina telah mengerahkan sebanyak 21 unit kapal dan 234 orang dengan berbagai keahlian dalam operasi pembersihan ceceran minyak di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (6/4/2018).

Pertamina menurunkan empat tim, yang bekerja secara simultan berdasarkan zona, untuk membersihkan perairan Teluk Balikpapan dari tumpahan minyak.

Zona pertama mencakup area Pangkalan LLP, jetty dan Kampung Baru; zona kedua mencakup area Rede dan Kolam Labuh; zona ketiga meliputi Pantai Monpera; dan zona keempat mencakup area sekeliling pantai. (sumber:online)


Keyword:


Editor :
Ampuh Devayan

riset-JSI
Komentar Anda