kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Lindungi Tenaga Medis, RI Targetkan Produksi 16.000 APD/Hari

Lindungi Tenaga Medis, RI Targetkan Produksi 16.000 APD/Hari

Rabu, 15 April 2020 21:04 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi. Foto: Net

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Produsen tekstil dalam negeri ditargetkan bisa memproduksi alat pelindung diri (APD) 16.000 per hari. Saat ini pemerintah berupaya melengkapi kelengkapan tenaga medis berupa APD dengan bahan baku lokal yaitu polyester 100%.

"Ini untuk APD medical grade dan standar terbaik buat petugas medis. Ini berkat dukungan API yang sudah lolos tes di balai besar tekstil Kemenperin dan diakui WHO. Produksi ini dikejar 16 ribu APD perhari ini upaya keras kita supaya tenaga medis bisa bekerja tenang dan aman," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, Rabu (15/04/2020).

Keterbatasan APD memang jadi masalah di Indonesia setelah virus corona mewabah. Bahkan Indonesia sempat menjemput langsung APD dan alat medis dari China. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah meminta kepada jajaran terkait masalah ketersediaan APD. Presiden mengaku tidak mau lagi ada keluhan dari tenaga medis terkait ketersediaan APD.

Pada dasarnya, Indonesia merupakan negara produsen APD. Sayangnya, produk APD tersebut merupakan pesanan dari negara lain dan terikat kontrak. Selain itu, bahan baku APD juga sebagian berasal dari luar negeri.

Terkait hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Indonesia tetap akan mengekspor alat pelindung diri ( APD) ke negara lain tanpa mengurangi kebutuhan dalam negeri untuk menangani Covid-19.

"Indonesia juga membantu (negara lain), karena salah satu negara penghasil APD terbesar dunia. Jadi kontrak dengan negara lain tetap akan kami penuhi tanpa kita korbankan kebutuhan APD di dalam negeri," ujar Sri Mulyani.

Ia menambahkan, pemerintah telah menginformasikan kepada negara-negara pengimpor bahwa Indonesia pun tengah membutuhkan APD. Karenanya, ia memastikan stok APD di dalam negeri serta impor ke negara lain tetap berjalan beriringan.

"Banyak negara yang betul-betul butuh APD dan saat memesan mereka ingin APD segera dikirim ke negaranya, Namun kami katakan di Indonesia juga butuh. Kemarin pembicaraan dengan Korea (Selatan) dan Jepang semua tujuannya untuk penuhi APD dalam negeri dan di sisi lain penuhi kebutuhan negara lain yang tak memiliki industri membuat APD," lanjut dia. 

Selain itu, pemerintah juga menargetkan mencapai 10.000 tes Polymerase chain reaction (PCR) virus corona (Covid-19) per hari, guna membendung penyebaran penyakit mematikan ini.

"Kita harus menuju target 10.000 tes PCR setiap hari dengan mengaktifkan 78 laboratorium dari 32 laboratorium yang ada saat ini," ujar Yurianto.

Yurianto menjelaskan, peningkatan kapasitas tes PCR bukan hanya masalah mesin, tetapi juga sumber daya manusia, hingga zonasi untuk memperpendek pengiriman spesimen tes.

"Untuk mengejar target pemeriksaan lab PCR kita sudah mendatangkan 150.000 reagen PCR dan akan didistribusikan ke lab," ujar Yurianto.

Sementara itu, total kasus positif virus corona (COVID-19) di Indonesia hingga Rabu (15/4/2020) pukul 12.00 WIB sebanyak 5.136 orang. Jumlah tersebut bertambah 297 pasien kasus positif dibandingkan dengan sehari sebelumnya.

Yurianto mengatakan kasus kematian juga bertambah 10 orang sehingga total menjadi 469 orang. Adapun jumlah pasien yang sembuh 446 mencapai orang, meningkat 20 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya

"Kita dalam keprihatinan yang mendalam. Kita dalam bencana nasional, bencana non alam yang terjadi di seluruh wilayah," ujarnya. (Im/CNBCIndonesia)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda