kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Laba Pertamina di 2020 Rp 14 T, Ahok: Target 2021 Naik 2 Kali Lipat

Laba Pertamina di 2020 Rp 14 T, Ahok: Target 2021 Naik 2 Kali Lipat

Kamis, 26 Agustus 2021 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah memasang besaran target laba perusahaan tahun ini.

Ia mematok Pertamina bisa meraup untung hampir dua kali lipat lebih besar ketimbang laba bersih pada 2020 yang mencapai Rp 14 triliun dan ditargetkan mencapai dua kali lipat.

Ahok mengatakan entitasnya akan melanjutkan berbagai strategi seperti yang telah dilakukan pada tahun 2020.

Adapun sejumlah investasi yang akan direalisasikan Pertamina merupakan investasi yang menghasilkan.

Pertamina memperoleh laba bersih US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun pada pembukuan 2020. Laba bersih Pertamina membalikkan kerugian pada semester I tahun itu. Pada paruh pertama tahun lalu, perusahaan pelat merah menghadapi kerugian US$ 767,91 juta.

Pertamina mengupayakan sejumlah inisiatif, dengan melakukan perbaikan secara internal. Salah satunya, menerapkan penghematan hingga 30 persen.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengklaim laba bersih US$ 1 miliar dicapai dengan meningkatkan produktivitas hulu migas dan kilang serta efisiensi di semua bidang. "Pemotongan opex (operational expenditure) 30 persen dan prioritasi anggaran investasi,” katanya.

Nicke menjelaskan sepanjang 2020 perusahaan mengalami triple shock atau tekanan dari tiga sentiment, yang meliputi rendahnya harga minyak dunia, lemahnya permintaan, dan depresiasi kurs.

Ditahun lalu, permintaan BBM secara nasional turun capai angka 25%. Kemudian, disaat yang sama, harga minyak sangat terdampak dan nilai tukar rupiah yang terdepresiasi sangat memengaruhi kinerja keuangan perusahaan migas. Tapi perusahaan memiliki strategi untuk menghadapi kondisi tersebut.

“Seperti membuat cadangan pasokan pada saat harga energi yang sedang turun dengan membeli dalam jumlah besar dan disimpan di penyimpanan di darat (landed storage) dan terapung (floating storage),” jelas Nicke.

Menurutnya, strategi tersebut memberi dampak positif terhadap kinerja keuangan Pertamina.

Selanjutnya, Ahok menyebutkan pendapatan Pertamina yang mencapai Rp 800 triliun atau hampir sepertiga anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN dan harus selalu diawasi. (TEMPO)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda