Kuartal III Ekonomi Singapura Diprediksi Minus 7,6%
Font: Ukuran: - +
[Foto: Ist/Net]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ekonomi Singapura diperkirakan menyusut 7,6% pada kuartal III dibandingkan tahun lalu. Sebab, pandemi virus Corona masih menjadi ancaman utama perekonomian berdasarkan survei bank sentral.
Mengutip CNBC, Selasa (8/9/2020), bila prediksi tersebut benar maka itu akan menjadi kontraksi ekonomi ketiga berturut-turut dari tahun ke tahun.
Namun, pada Juli-September masih akan ada perbaikan dari penurunan kuartal II sebesar 13,2% dibandingkan tahun lalu yang merupakan kontraksi kuartalan terburuk yang tercatat di Negeri Singa itu.
Survei triwulanan dikirim bulan lalu kepada 28 ekonom dan analis yang memantau ekonomi negara dengan cermat. Otoritas Moneter Singapura menerima 26 balasan.
Berikut adalah perkiraan responden survei untuk berbagai sektor pada kuartal ketiga:
Layanan akomodasi dan makanan akan menyusut sebesar 30% pada kuartal III dibandingkan dengan tahun lalu. Konstruksi, salah satu sektor yang paling bergantung pada pekerja migran diproyeksikan mengalami kontraksi sebesar 25% dari tahun ke tahun.
Perdagangan grosir dan eceran, serta manufaktur, diperkirakan mengalami kontraksi masing-masing sebesar 6% dan 0,6% per tahun. Keuangan dan asuransi tampaknya menjadi titik terang, dengan para ekonom mengharapkan sektor ini berkembang sebesar 4,7% pada kuartal III dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk setahun penuh, responden survei memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Singapura turun 6%. Itu sejalan dengan perkiraan pemerintah untuk kontraksi antara 5% dan 7% [Detik].