kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / KPK Minta Kapolri Idham Ungkap Kasus Teror Pimpinan KPK

KPK Minta Kapolri Idham Ungkap Kasus Teror Pimpinan KPK

Sabtu, 02 November 2019 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Juru Bicara KPK Febri Diansyah. (Foto Detik.com)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi berharap Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis yang baru dilantik dapat mengungkap kasus-kasus teror terhadap para penegak hukum dari KPK. 

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Idham tak hanya mesti menyelesaikan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan tapi juga kasus teror terhadap dua pimpinan KPK. 

"Harapan KPK, pelaku-pelaku penyerangan pegawai KPK dan juga bahkan teror terhadap rumah dua Pimpinan KPK Pak Agus dan Pak Laode itu bisa juga diungkap," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (1/11/2019).

Febri mengatakan, kasus-kasus tersebut tidak boleh dipandang kasus per kasus melainkan sebagai kasus serangan terhadap para penegak hukum. Selain harapan atas pengungkapan kasus-kasus tersebut, KPK juga berharap kerja sama antara Polri dan KPK semakin kuat setelah dilantiknya Idham Azis. 

"Tadi Ketua KPK hadir di pelantikan Kapolri dan tentu ini sekaligus sebagai bentuk, katakanlah, ucapan selamat dan harapan KPK juga agar KPK dan Polri lebih kuat kerjasamanya ke depan," ujar Febri dikutip dari Kompas.com. 

Sementara itu, Febri enggan mengomentari pernyataan Jokowi yang kembali memberi waktu hingga Desember 2019 bagi Polri untuk mengungkap kasus Novel. "Kita tunggu saja," kata dia singkat.

 Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melantik Komisaris Jenderal Idham Azis sebagai Kapolri, Jumat (1/11/2019) pagi. Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pukul 09.30 WIB. 

Pelantikan diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden Nomor 97/Polri Tahun 2019 tentang pengangkatan Kepala Kepolisian RI oleh Sekretaris Militer Presiden kemudian pengambilan sumpah jabatan. 

Pada 9 Januari 2019, dua pimpinan KPK, yakni Agus Rahardjo dan Laode M Syarif menjadi sasaran teror orang tak dikenal. Bom paralon disangkutkan di pagar rumah Agus, sementara rumah Laode dilempari bom molotov. Hingga kini kasus teror tersebut tak pernah terungkap. (KM)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda