Korban Keracunan Gas di Madina Bertambah 58 Orang
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi. [Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas]
DIALEKSIS.COM | Medan - Korban keracunan gas Hidrogen Sulfida (H2S) dari PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT SMGP) DI Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera utara kini bertambah lagi menjadi 58 orang.
Seluruh korban masih mendapatkan perawatan di rumah sakit karena mengalami mual-mual, pusing dan sesak nafas. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan sejumlah orang.
Peristiwa berawal saat PT SMGP melakukan well test di wellpad AAE Desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Minggu (6/3/2022) sekira pukul 15.00 WIB. Pada saat melakukan well test, ternyata asap sumur mengarah ke pemukiman Banjar Manggis Desa Sibanggor Julu yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi wellpad AAE.
Masyarakat yang diduga keracunan dibawa ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina. Selain itu, sebanyak 12 korban keracunan merupakan anak-anak di mana tiga orang di antaranya masih berusia 9 bulan.
Diketahui, keracunan gas dari PT Sorik Marapi Geothermal Plant sudah berulang kali terjadi. Pada 25 Januari 2021 silam, pembangunan power plant Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) tersebut juga memakan korban jiwa.
Saat itu, lima orang meninggal dunia dan puluhan lainnya pingsan akibat menghirup gas beracun dari pipa kran isolasi panas bumi proyek tersebut. Meski memakan korban jiwa, namun perusahaan tersebut tetap beroperasional kembali. (CNN Ind)