Kopi Gayo Jadi Rebutan Pengunjung HKSN 2018 di Gorontalo
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Gorontalo - Mewakili Pemerintah Aceh, Dinas Sosial Aceh ikut ambil bagian dalam perayaan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2018 yang digelar sejak kemarin, Rabu 19 hingga Sabtu 22 Desember 2018 di Toni Sport Centre Limboto, Gorontalo.
Kegiatan yang dibuka oleh Menteri Sosial RI Agus Guniwang Kartasasmita, Kamis (20/12/2018) tersebut diikuti oleh seluruh direktorat Kementrian Sosial RI dan Dinas Sosial dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia. Masing-masing stand direktorat dan stand Dinas Sosial menampilkan berbagai produk unggulan untuk dapat menjadi daya tarik para pengunjung di HKSN Expo 2018 tersebut.
Di Stand Dinas Sosial Aceh sendiri, produk Kopi Gayo, tas dan peci khas Aceh serta keripik yang merupakan hasil dari Kelompok Usaha Bersama (KUBE) binaan Dinas Sosial Aceh menjadi rebutan para pengunjung dari berbagai provinsi, tak terkecuali para penduduk Gorontalo. Hal itu dapat dilihat dari sekian banyak Kopi Gayo yang dibawa oleh Tim Dinas Sosial Aceh Aceh ludes terjual di pukul 10.00 WITA hari kedua pelaksanaan HKSN Expo 2018.
Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Drs. H. Rachmat Fitri HD, MPA yang ikut bersama Tim Dinas Sosial Aceh mengaku senang saat melihat pengunjung menyesaki stand hanya untuk ingin mendapatkan Kopi Gayo, bahkan banyak pengunjung lainnya mengaku kecewa karena tidak berkesempatan membelinya.
"Saya bisa memfaktakan sendiri bahwa antusias masyarakat pengunjung HKSN 2018 di Gorontalo ini khususnya stand Aceh mendapat antusias dan perhatian yang sangat baik. Mereka begitu senang dengan Kopi Gayo sehingga baru dua hari acara berlangsung Kopi Gayo sudah terjual habis," katanya saat ditemui di stand Dinas Sosial Aceh.
"Padahal kawan-kawan dari Dinas Sosial Aceh membawa Kopi Gayo kemari cukup banyak," tambah Rachmat Fitri.
Menurutnya, antusias pengunjung untuk mendapatkan Kopi Gayo di Stand Dinas Sosial Aceh karena cita rasa kopi arabika dari dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah tersebut sesuai dengan selera penikmat kopi tidak hanya nasional tapi juga tingkat internasional.
"Kita tidak menyangka juga kopi yang kita bawa habis secepat ini. Ini pertanda bahwa persoalan rasa Kopi Gayo disukai oleh seluruh masyarakat Indonesia sehingga mereka cukup gemar memburu Kopi Gayo," katanya.
Setelah melihat antusias masyarakat akan Kopi Gayo tersebut, Rachmat Fitri mengaku bahwa Pemerintah Aceh ke depan akan konsen pada peningkatan produktivitas Kopi Gayo, sebab salah satu produk unggulan Aceh tersebut sangat diminati oleh penikmat kopi hingga ke mancanegara.
Rachnat Fitri memberikan contoh bahwasa hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki warung dan kedai-kedai kopi, yang di setiap kedai kopi tersebut pasti ada menyuguhkan Kopi Gayo Aceh, ini menunjukkan trend produk Aceh bisa diterima oleh semua kalangan dan bernilai jual tinggi. "Ini harus kita berdayakan lagi ke depan," janjinya.
Rachmat Firi mengaku jika pihaknya sudah bertemu dengan Bappeda dan membicarakan tentang harus adanya peningkatan prduktivitas Kopi Gayo, sebab ini merupakan sentra yang harus mendapat perhatian pemerintah dan tangan pemerintah harus sampai kepara petani kopi. Kepada para pelaksanaan daerah juga diminta untuk terus membina dan menjadikan produksi kopi agar berkembang lebih bagus.
"Karena terus terang, pasar ini (kopi) sangat menjanjikan dan harus didukung oleh pemerintah yang pro terhadap mereka (petani kopi) harapnya.
Ketua Tim Dinas Sosial Aceh Abdul Jabbar juga mengaku senang dengan antusias masyarakat terhadap Kopi Gayo.
"Sebenarnya kita juga mebawa banyak produk lain seperti tas dan peci kas Aceh serta keripik. Namun yang paling menjadi rebutan ya Kopi Gayo," katanya.
Jabbar yang juga Kepala UPTD Aneuk Nanggroe Dinas Sosial Aceh itu menuturkan, setelah melihat daya tarik Kopi Gayo menandakan bahwa produk-produk Aceh memiliki nilai saing yang bagus di level nasional dan internasional.
"Namun tentu saja kita perlu meningkatkan produk—produk ini agar terwujudnya masyarakat Aceh yang sejahtera. Kan itu yang menjadi tujuan Pemerintah Aceh," katanya.
Sementara itu Menteri Sosial RI Dr Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si mengapresiasi setiap provinsi yang ikut berkontribusi dalam peringatan HKSN 2018 tersebut, dia berharap agar HKSN benar-benar manjadi wadah untuk mempererat kesetiakawanan sosial demi memelihati keutuhan republik Indonesia ini.
"Jadi yang diingat nanti jangan hanya pelaksanaannya yang sangat baik tapi juga saat kembali ke rumah masing-masing kita bisa menerapkan nilai-nilai HKSN untuk mempererat kesetiakawanan sosial," ajaknya