DIALEKSIS.COM | Aceh - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong peningkatan konsumsi udang di dalam negeri melalui kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
Udang tidak hanya diandalkan sebagai komoditas ekspor unggulan, tetapi juga dinilai sebagai sumber protein berkualitas tinggi untuk konsumsi harian masyarakat.
"Udang bukan hanya untuk pasar ekspor. Kami ingin masyarakat Indonesia juga menikmati dan mencintai produk udang dalam berbagai bentuk olahan," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Tornanda Syaifullah dalam pernyataan resmi yang dikutip pada Selasa (20/5/2025).
Produk udang dibuat berbagai olahan seperti ebi furai, dimsum udang, udang goreng krispi, kerupuk udang, dan terasi.
"Udang sangat fleksibel untuk dikreasikan menjadi berbagai menu lezat. Dengan gaya hidup yang makin praktis, masyarakat bisa lebih mudah mengonsumsi udang dalam bentuk siap masak maupun siap santap," kata Tornanda.
Libatkan UMKM hingga Tembus Pameran Internasional
Tak hanya menyasar konsumen langsung, KKP juga menggandeng pelaku usaha untuk memperluas promosi produk udang nasional. Salah satunya dengan memfasilitasi keikutsertaan mereka dalam Indonesia International Seafood & Meat Expo (IISM) 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 7-10 Mei 2025.
Partisipasi ini diharapkan dapat membuka peluang pasar baru sekaligus memperkuat daya saing produk olahan udang Indonesia di pasar global.
Selain itu, Ditjen PDSPKP juga terus mendorong inovasi menu dan peluang usaha berbasis udang. Salah satunya melalui penyelenggaraan workshop pembuatan pizza udang yang digelar beberapa waktu lalu.
"Tahun 2023, serapan udang nasional di rumah tangga mencapai sekitar 242 ribu ton. Melalui berbagai kegiatan ini, kami ingin menjadikan udang sebagai salah satu menu andalan di meja makan masyarakat Indonesia," tutup Tornanda. [red]