kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Ketahanan Stok BBM Jelang Lebaran 2024 di Atas 20 Hari

Ketahanan Stok BBM Jelang Lebaran 2024 di Atas 20 Hari

Kamis, 04 April 2024 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi - Suasana di salah satu SPBU Pertamina. ANTARA/HO-Pertamina


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kepala Badan Pelaksana Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati mengatakan ketahanan stok BBM (gasoline, kerosine, avtur) selama periode Posko Hari Ramadan dan Idulfitri 2024 dalam kondisi aman dengan ketahanan stok di atas 20 hari.

Menurut Erika, ketahanan stok yang mencapai di atas 20 sampai Rabu (3/4/2024) lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Selama periode Posko Hari Ramadan dan Idulfitri 2024, BPH Migas dan Pertamina menyiagakan 115 Terminal BBM, lebih dari 7.400 SPBU, dan 71 DPPU, serta menyiagakan fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan demand tinggi. Secara Umum Kondisi Ketahanan Stok BBM Aman, baik gasoline, gasoil, kerosene maupun avtur, dengan Ketahanan Stok di atas 20 Hari," tutur Erika usai Pembukaan Posko Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Tahun 2024 di Jakarta, seperti dilansir laman Kementerian ESDM, Rabu (3/4/2024).

Erika memperkirakan, dalam periode Posko Hari Ramadan dan Idulfitri 2024 tahun ini juga penyaluran BBM jenis gasoline dan avtur akan naik masing-masing 11 persen, 1,3 persen. sementara untuk gasoil turun 15 persen.

Menurut Erika, Kementerian ESDM c.q. Drektorat Jenderal Migas dan Pertamina telah menyiagakan 30 Terminal LPG, 723 SP(P)BE dan 5.027 Agen LPG.

"Prognosa ketahanan stok LPG Nasional dalam kondisi aman, dengan coverage days LPG rata-rata 14 hari. Kondisi stok LPG dipertahankan tetap stabil selama periode Ramadan dan Idulfitri 2024 serta menyiapkan Agen dan Pangkalan LPG Siaga 24 jam khusus wilayah dengan demand tinggi," kata Erika.

"Kita tentunya berharap, bahwa segala hal baik diatas dapat selalu terjaga dan kita terus melakukan segala upaya antisipasi, terutama di wilayah yang mayoritas merayakan Hari Raya Idulfitri 2024, daerah wisata yang menjadi destinasi masyarakat, jalur lintas utama maupun logistik serta wilayah rawan kemacetan maupun rawan bencana," tutup Erika. 

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda