Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa. [Foto: Maritim.go.id]

DIALEKSIS.COM | Nasional - Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan ekonomi Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Hal tersebut tampak dari penurunan jumlah simpanan jangka panjang dan kenaikan simpanan jangka pendek.

Menurut Purbaya langkah Bank Indonesia tidak menaikkan suku bunga acuan BI 7DRR sempat membuat pasar khawatir akan terjadi penarikan dana asing. Kenyataan, kata Purbaya, Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam valuta asing justru meningkat.

"Sempat ada kekhawatiran bunga gak naik, uang lari keluar, tapi data deposito valas tumbuh 4,5%," kata Purbaya, saat wawancara eksklusif dengan CNBC Indonesia, di acara CNBC Indonesia Economic Update 2022, Selasa (09/08/2022).

Lebih lanjut Purbaya menyampaikan terjadi pergeseran dana dari deposito ke giro. Dimana total nilai deposito turun 9,6%, sementara Giro naik 8% dan tabungan naik 9,8% secara tahunan (year-on-year).

"Ada pergeseran bunga tinggi ke bunga rendah. Tapi lihat aktivitas ekonomi sekarang yang punya uang siap-siap menggunakan uang di giro, ini menandakan aktivitas ekonomi makin cepat. Prospek kita amat baik dari deposito valas," tegas Purbaya.

Lebih lanjut Purbaya menjelaskan, pergeseran simpanan dana panjang ke pendek menggambarkan orang mau belanja atau perusahaan mau ekspansi karena permintaan (demand) tumbuh. Menurutnya hingga akhir 2022 permintaan dalam negeri akan terus bertambah.

Ini artinya ruang pertumbuhan ekonomi terbuka lebar setelah kurang lebih dua tahun terganggu karena pandemi Covid-19. (cnbc Indonesia)