DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Sosial membuat program khusus bagi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Hal itu dilakukan agar korban tak terlibat kembali dalam kasus tersebut.

Hal itu disampaikan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini saat bertemu 22 korban TPPO di Sentra Efata di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu program yang disiapkan adalah memberikan program pemberdayaan dan memberikan peluang berwirausaha. 

“Sebetulnya saya sudah bisa membayangkan mereka akan seperti apa. Sudah saya susun programnya di Kemensos," kata Risma saat dikutip dari Media Indonesia, Kamis (13/7/2023).

Eks Wali Kota Surabaya itu menyampaikan implementasi program di setiap daerah tidak sama. Hal itu dikarenakan harus dilakukan penyesuaian jenis usaha daerah asal korban.

“Kita sudah bisa mapping. Oh ini cocok untuk tanam sayuran, ini cocok untuk tanam padi, jagung dan perikanan. Tinggal kita realisasikan dan bagaimana melakukan komunikasi dengan pemerintah daerahnya,” ungkap dia.

Program pemberdayaan korban TPPO sudah diterapkan Kemensos di daerah Riau. Jumlah korban yang dibantu yaitu 51 orang. 

Sebelum memberikan bantuan, Kemensos melakukan pendataan awal. Jenis bantuan disesuaikan dengan kebutuhan korban. 

Adapun program pemberdayaan korban TPPO di Riau seperti modal usaha untuk berkebun, kios, dan beternak.  

Selain itu, beberapa di antaranya dibekali pelatihan ketrampilan. Seperti tata rias dan perbengkelan.