DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa cacar monyet berpotensi menular melalui tetesan napas atau droplet.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, cacar monyet bisa ditularkan melalui air liur ataupun cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Kemudian, ada juga dugaan [menular melalui] droplet di pernapasan. Penularan juga bisa terjadi dengan cairan pada lesi atau luka yang pecah.

Cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan infeksi virus Monkeypox. Sejauh ini, diketahui penyakit menular melalui kontak erat atau sentuhan langsung dari yang terpapar virus tersebut.

Diketahui juga, penyakit satu ini menimbulkan gejala serupa flu dan pembengkakan kelenjar getah bening. Selain itu, gejala cacar monyet juga bisa berkembang menjadi ruam dan luka pada bintik-bintik merah yang melepuh di permukaan kulit.

Hingga saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa lebih dari 100 kasus cacar monyet terdeteksi di 12 negara.

Syahril juga menegaskan bahwa hingga saat ini kasus cacar monyet belum terdeteksi di Indonesia.

Dalam hal ini, kata Syahril, pemerintah memastikan terus memantau kasus yang marak secara global dan meningkatkan kewaspadaan di pintu masuk Indonesia. (CNN Ind)