Minggu, 02 November 2025
Beranda / Berita / Nasional / Kemenag Gelar Madrasah Robotic Competition, Siapkan Generasi Berdaya Saing Global

Kemenag Gelar Madrasah Robotic Competition, Siapkan Generasi Berdaya Saing Global

Sabtu, 01 November 2025 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Menag Nasaruddin Umar, Membuka acara MRC 2025 di Living World Kota Wisata, Bogor. [Foto: Humas Kemenag]


DIALEKSIS.COM | Bogor - Menteri Agama Nasaruddin Umar hari ini membuka babak final Madrasah Robotic Competition (MRC) 2025. Menag mengatakan bahwa madrasah terus berkembang untuk melahirkan generasi berdaya saing global.

MRC 2025 menandai digelar kembali kompetisi robotik terbesar bagi siswa madrasah setelah dua tahun vakum. Kompetisi ini diinisiasi oleh Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Ditjen Pendis Kemenag. Babak final MRC 2025 berlangsung di Living World Kota Wisata, Cibubur, Bogor.

Menag menegaskan bahwa penguasaan teknologi, termasuk robotika, merupakan bagian dari tuntunan Islam untuk berkreasi, merancang, dan memikirkan masa depan umat. 

“Madrasah bukan hanya mencetak ahli agama, tetapi juga pelopor teknologi yang menggerakkan peradaban Islam modern. Robot hebat diciptakan dengan perhitungan dan konsentrasi, dan kecerdasan tidak sempurna tanpa kontemplasi,” jelas Menag di Bogor, Sabtu (01/11/2025).

Hadir, Irjen Kemenag Khoirunnas, Dirjen Pendis Amien Suyitno, Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad, Stafsus Menag Bidang Media dan Pengembangan SDM Ismail Cawidu, serja Direktur KSKK Madrasah Nyayu Khodijah dan jajarannya.

Menag menambahkan, inovasi teknologi yang dilakukan para santri adalah bentuk nyata integrasi antara kecerdasan intelektual dan kekuatan spiritual. 

“Islam selalu mendorong umatnya untuk menjadi unggul dalam ilmu dan peradaban. Dari madrasah, kita menyiapkan generasi yang mampu bersaing secara global,” ujarnya.

MRC 2025 mengusung tema “Robotic Technology for A Green Future”. Tema ini menegaskan komitmen madrasah dalam menghadirkan teknologi yang tidak hanya maju, tetapi juga berorientasi pada keberlanjutan lingkungan. Semangat tersebut sejalan dengan salah satu Asta Protas Kementerian Agama, yaitu ekoteologi -- gagasan bahwa menjaga alam dan lingkungan merupakan bagian dari iman dan wujud penghambaan kepada Tuhan.

Total ada 616 tim yang berpartisipasi dalam kompetisi tahun ini. Ini mencatat rekor tersendiri dalam sejarah MRC. Peserta berasal dari berbagai jenjang pendidikan madrasah di seluruh Indonesia, dengan rincian:

a. 103 tim Madrasah Aliyah (MA)

b. 80 tim Madrasah Tsanawiyah (MTs)

c. 101 tim Madrasah Ibtidaiyah (MI)

d. 342 tim kategori inovasi, terdiri dari peserta MI, MTs, MA, dan kategori umum

Partisipasi masif ini mencerminkan semangat madrasah dalam mengembangkan pendidikan sains dan teknologi, serta kesiapan siswa untuk bersaing di ranah robotika nasional dan internasional. [*]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI