Beranda / Berita / Nasional / Kapolri: ULMWP dan KNPB Terlibat Dalam Rusuh Papua, Mereka Akan Saya Kejar

Kapolri: ULMWP dan KNPB Terlibat Dalam Rusuh Papua, Mereka Akan Saya Kejar

Kamis, 05 September 2019 19:04 WIB

Font: Ukuran: - +

Kapolri Jenderal Tito Karnavian


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuding Ketua Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda sengaja memancing kerusuhan di Papua agar dilirik dunia internasional pada sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan digelar bulan ini.

"Benny Wenda main. Mereka ini mau mengejar dalam rangka tanggal 9 [September] itu ada rapat di Komisi HAM (PBB) di Jenewa. Jadi mereka sengaja bikin rusuh supaya di sana nanti ada suaranya Papua rusuh," kata Tito di RS Bhayangkara, Jayapura, Papua, seperti ditayangkan CNN Indonesia TV, kamis (5/9).

Diketahui, Komisi HAM PBB akan mengadakan rapat rutin ke-42 pada 9-27 September. Agendanya adalah membahas isu-isu HAM di Afrika bagian Sub-Sahara dan Asia Tenggara.

Tito juga mengungkapkan isu kerusuhan di Papua akan dibahas di Sidang Majelis Umum PBB yang akan digelar pada 27-28 September di Markas PBB di New York, AS.

Meskipun agenda sidang tersebut tak membahas Papua secara spesifik, Tito menyatakan bisa jadi beberapa negara asing akan menyampaikan isu kerusuhan Papua.

"Sengaja nanti dilempar bola ada beberapa unsur eksternal, ada satu dua negara yang sudah didekati untuk ngangkat isu itu. Supaya nendang bikin rusuh di sini," ungkap mantan Kapolda Papua itu.

Tito juga menyebutkan beberapa kelompok lain seperti Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang turut berperan bersama ULMWP dalam kerusuhan di Papua.

"Ini akan terus terjadi kalau kita tidak bergerak keras. Tegas menegakkan hukum, dengan cara-cara hukum kepada mereka. Tolong dicatat, ULMWP dan KNPB bertanggung jawab dalam insiden ini dan saya akan kejar mereka," cetus Tito.

Selain itu, Tito juga menyebut ULMWP dan KNPB merupakan dalang berita-berita hoaks yang berseliweran terkait kerusuhan Papua.

"Mereka juga yang memproduksi hoaks-hoaks itu. Direktorat siber kita, kekuatan siber kita sudah memantau siapa yang memproduksi itu. Jangan terpengaruh, karena ini bisa saja digoreng-goreng," tutur Tito.

Pemblokiran internet menurut pernyataan Tito merupakan langkah menjaga keamanan nasional yang terpaksa dilakukan pemerintah.

"Kita ingin agar internet segera dibuka, tapi dipakai terus dimainkan seperti ini. Masyarakat terbakar karena informasi terpotong. Ya terpaksa kita slow down lagi, lemotkan lagi demi keamanan nasional," jelasnya.

Benny Wenda di tempat terpisah kepada CNN Indonesia TV menyangkal keterlibatan dalam kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

"Saya pikir tidak karena tuntutan saya, sekepemimpinan saya itu secara damai untuk [menuntut] referendum. Waktu saya memimpin saya selalu menyerahkan kepada rakyat papua untuk secara peacefully demonstrasi menyampaikan pendapat kepada bangsa Indonesia terutama tuntutan referendum keluar di jalan secara damai," ujar Benny yang berada di Inggris. (im/CNNIndonesia)


Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda