kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Kapan Harus Curiga Gejala Terinfeksi Corona?

Kapan Harus Curiga Gejala Terinfeksi Corona?

Selasa, 31 Maret 2020 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Ilustrasi pasien positif corona. [Foto: Chinatopix Via AP]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Meningkatnya jumlah kasus infeksi virus corona atau Covid-19 di Indonesia per Senin (30/3/2020) menjadi 1.414 kasus, 122 kematian, dan 75 orang yang sembuh.

Akibat semakin bertambahnya jumlah kasus dan wilayah penyebaran Covid-19 hingga ke 30 provinsi di Indonesia ini, masyarakat khawatir terhadap kondisi tubuhnya masing-masing jika mendapati flu, pilek, ataupun batuk.

Kendati demikian, kondisi gejala flu, pilek, ataupun batuk juga bisa disebabkan oleh faktor perubahan cuaca. Lantas sebenarnya kapan Anda harus mencurigai bahwa Anda terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini?

Menjawab hal itu, dokter spesialis paru konsultan di Departemen Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr dr Erlina Burhan SpP (K) MSi PhD, angkat bicara.

Erlina menjelaskan, awalnya wabah Covid-19 ini menyerang manusia di Wuhan, China. Gejala yang ditemukan hampir 96 persen pasien mengalami gejala demam.

Akan tetapi, saat ini gejala pasien positif terinfeksi Covid-19 bisa berbeda-beda, ada yang memiliki gejala di saluran pernapasan, demam, atau bahkan tidak bergejala (asimtomatik), meskipun dalam masa 14 hari inkubasi virus tersebut.

"Sekarang ada gejala dini pasien enggak bisa mencium atau membau," kata Erlina dalam diskusi online bertajuk "Covid-19: Tantangan Saat Ini dan Alternatif Solusi Berbasis Bukti" oleh Mata Garuda, Senin (30/3/2020).

Gejala tidak bisa mencium oleh pasien Covid-19 ini menunjukkan ada suatu proses gangguan di saluran pernapasan dan hidung. Selain itu, gejala ringan lainnya yang bisa dicurigai, yaitu berkurangnya fungsi indera pengecap atau lidah.

"Kalau sudah sampai sesak, berarti sudah ada keterlibatan paru. Kalau jatuh ke gagal napas, buat kami repot dan kemungkinan sembuhnya rendah," kata dia.

Sementara itu, jika Anda merasa memiliki gejala yang menyerupai gejala Covid-19, sekalipun itu gejala ringan seperti yang disebutkan Erlina. Anda tak perlu panik dan lakukan saran dari ahli medis, dan bisa jadi indikasi untuk tes Covid-19.

Anda yang memang memiliki gejala menyerupai gejala Covid-19 tersebut, sebaiknya periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, dan jangan lupa untuk menggunakan masker. Sebaiknya hindari penggunaan kendaraan umum untuk mengcegah terjadinya lebih banyak kontak dengan orang dan benda lainnya meskipun belum tentu Anda positif Covid-19.

Seperti diketahui, penggunaan transportasi atau sarana publik lainnya meski tidak diketahui Anda positif dan bisa menularkan orang lain, tetapi jika Anda sehat dan negatif dari Covid-19, juga sangat mungkin bisa tertular di sarana publik tersebut tanpa diketahui dan disadari.

Di fasilitas kesehatan, pasien dengan gejala-gejala ini harus dilakukan evaluasi dengan pemeriksaan darah secara rutin, foto toraks, dan mengambil spesimen untuk pengujian berikutnya jika memang diperlukan.

"Jadi memang alurnya (pemeriksaan Covid-19) begitu. Jangan langsung ke rumah sakit rujukan," ujar dia. (Kompas)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda