kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Jokowi: Konsumsi Listrik Industri Meningkat di Tengah Covid

Jokowi: Konsumsi Listrik Industri Meningkat di Tengah Covid

Rabu, 30 Juni 2021 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Presiden Joko Widodo menilai kenaikan konsumsi listrik industri menjadi sinyal positif bagi perekonomian di tengah pandemi covid-19. (Foto: Lukas - Biro Pers)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan konsumsi listrik industri naik 28 persen. Kenaikan ini terjadi di tengah lonjakan kasus covid-19.

Jokowi mengatakan ini merupakan salah satu indikator positif di tengah pandemi covid-19. Selain listrik, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur juga terus meningkat.

Ketika PMI meningkat dan berada di atas level 50, artinya industri bergerak ekspansif atau menggeliat. Jokowi mengatakan PMI manufaktur berada di posisi 55 per Mei 2021.

"Tinggi sekali artinya ada optimisme di situ, sisi supply juga sama. Produksi mulai menggeliat. Ekspor tumbuh," ungkap Jokowi dalam dalam Pembukaan Munas VIII Kadin, Rabu (30/6).

Selain itu, indeks kepercayaan konsumen (IKK) juga meningkat dari level 85 pada Februari 2021 menjadi 104 pada Mei 2021. Kemudian, indeks penjualan ritel tercatat tumbuh 12,9 persen, konsumen semen naik 19,2 persen, dan penjualan kendaraan niaga tumbuh 783 persen.

"Ini angka-angka yang menurut saya sangat fantastis kenaikannya," imbuh Jokowi.

Semua ini, sambung Jokowi, menggambarkan masyarakat tetap optimistis pemulihan ekonomi akan terjadi di tengah lonjakan covid-19. Atas dasar itulah, Jokowi memutuskan untuk memberlakukan PPKM mikro darurat.

"Optimisme itu ada, oleh sebab itu kebijakan PPKM mikro darurat ini mau tidak mau harus dilakukan," katanya.

Pemerintah berupaya menekan lonjakan covid-19 dengan skema PPKM mikro darurat. Harapannya, kasus bisa kembali melandai dan roda perekonomian bisa bergerak lagi.

Jokowi mengatakan kunci dari pemulihan ekonomi terletak pada penanganan covid-19. Dengan kata lain, ekonomi akan kembali ke jalur hijau jika kasus covid-19 bisa diredam.

Ia menambahkan pemerintah masih optimistis ekonomi akan tumbuh 7 persen pada kuartal II 2021. Jika ini terealisasi, maka angkanya berbanding terbalik dengan posisi kuartal I 2021 yang masih minus 0,74 persen. (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda