kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Jokowi di KTT Non-Blok: Dulu Lawan Imperialisme, Kini Corona

Jokowi di KTT Non-Blok: Dulu Lawan Imperialisme, Kini Corona

Selasa, 05 Mei 2020 11:04 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Biro Setpres RI


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden Joko Widodo mengajak negara-negara yang tergabung dalam Gerakan Non-Blok (GNB) meningkatkan kerja sama dalam menanggulangi virus corona (Covid-19). Dia mengatakan virus corona adalah musuh bersama seperti imperialisme di masa silam.

Jokowi menyampaikan itu saat mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Senin malam (4/5). 

"59 tahun lalu GNB didirikan untuk melawan 'musuh bersama' imperialisme dan neokolonalisme. Saat ini 'musuh bersama' kita adalah Covid-19," ucap Jokowi dalam KTT yang diselenggarakan khusus dalam rangka penanganan Covid-19 di negara-negara anggota GNB.

Jokowi menganggap bahwa pandemi virus corona masih butuh waktu yang lama hingga mereda. Karenanya, dia mengajak negara-negara GNB sama-sama bergerak cepat, cermat dan strategis.

Ada tiga hal penting yang disampaikan Jokowi. Pertama, memperkuat solidaritas politik demi memenangkan perang melawan virus corona.

Kedua, solidaritas dalam melawan virus corona mesti dijadikan kerja sama yang konkret. Terutama dalam hal memperoleh obat dengan harga yang terjangkau.

"Kita harus berjuang untuk mendapatkan akses yang berkeadilan dan tepat waktu terhadap obat-obatan dan vaksin Covid-19 degan harga yang terjangkau," kata Jokowi.

Ketiga, penguatan kemitraan global bagi negara berkembang. Dia juga menyoroti soal Komitmen G-20 mengenai penangguhan pembayaran utang bagi negara berpendapatan rendah.

"Kita perlu suarakan dan perjuangkan komitmen bantuan pembangunan dan kemanusiaan, keringanan utang, maupun kewajiban pembayaran utang dari official creditors dapat dialihkan untuk pembiayaan penanganan Covid-19," ungkap Jokowi.

Di akhir sambutan, Jokowi menegaskan bahwa kerja sama multilateral tetap haris menjadi landasan. Negara berkembang, menurutnya, perlu berperan dalam memperbaiki tata kelola kesehatan global.

"Agar kita lebih siap menangani pandemi di masa depan," ujarnya. (Im/CNNIndonesia)




Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda