kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Jika Positif Covid-19 Maka Ini Yang Harus Dilakukan

Jika Positif Covid-19 Maka Ini Yang Harus Dilakukan

Jum`at, 18 Juni 2021 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Sumber : Dok. cnnindonesia.com

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Barangkali satu-satunya hal negatif yang diinginkan semua orang adalah hasil tes Covid-19. Namun jika hasil terbukti sebaliknya, dokter spesialis paru, Agus Dwi Susanto, menyebut ada langkah-langkah yang perlu dilakukan.

"Tentu kalau positif (Covid-19), dinilai dulu apa saya masuk dalam kategori orang tanpa gejala atau orang dengan gejala," kata Agus pada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Kamis (17/6).

Sementara itu penting untuk melaporkan ke Satgas Covid di tingkat RT/RW dan kelurahan. Biasanya akan ada pendataan lalu pelaporan ke Puskesmas.

Agus berkata dari Puskesmas baru akan dilakukan pelacakan dan penilaian terhadap orang yang positif jika layak isolasi mandiri atau perlu perawatan.

1. Orang tanpa gejala

Orang tanpa gejala (OTG) wajib menjalani isolasi mandiri (isoman). Agus menuturkan isoman sebaiknya dilakukan selama 14 hari.

Selama isoman, OTG tidak mendapat pengobatan khusus tetapi cukup vitamin atau multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

2. Orang dengan gejala

Orang dengan gejala perlu dibedakan jika gejala tergolong ringan, sedang dan berat. Penentuan jenis gejala ini harus berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis. Agus menyebut banyak orang salah kaprah menilai gejala.

"Kadang ada kekeliruan. Merasa dirinya enggak ada gejala sama sekali. Kepikirannya [gejala Covid] cuma batuk, pilek, sakit tenggorokan, jadi dianggap enggak ada gejala. Padahal yang dimaksud OTG itu yang benar-benar tidak ada gejala atau keluhan sama sekali," kata dokter yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) ini.

Dia menekankan orang semakin peka akan keluhan kesehatan apapun saat terdeteksi positif Covid-19. Tidak hanya keluhan seputar pernapasan, keluhan di luar pernapasan pun patut mendapat perhatian seperti, lemas, sakit kepala, diare, hilang kemampuan penciuman.

Agus menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter secara virtual semisal konsultasi online untuk mengenal keluhan atau gejala yang dialami jika masuk dalam gejala Covid.

Pemeriksaan gejala bisa dilakukan di Puskesmas, klinik kesehatan atau rumah sakit. Di sini akan dilakukan pemeriksaan dasar yang lanjut minimal rontgen atau radiologis.

Agus menjelaskan, dari prosedur pemeriksaan ini akan diketahui kondisi paru pasien. Jika ada kelainan pada paru atau pneumonia maka pasien sudah masuk dalam kategori Covid gejala sedang.

Namun jika tak ada masalah dengan paru, pasien tergolong Covid gejala ringan dan biasanya akan dilanjutkan dengan isoman.

"Pasien yang gejala sedang mendapat perawatan di rumah sakit. Ini dicek kalau ada keterlibatan kelainan sistemik lain, tes darah, cek fungsi ginjal, fungsi liver," imbuhnya.

Berikut langkah lainnya yang harus dilakukan jika dinyatakan positif Covid-19:

3. Isoman pada pasien bergejala

Pasien dengan gejala ringan biasanya hanya disarankan untuk isoman selama 14 hari. Selain vitamin, pasien akan diresepkan obat sesuai gejala misal pasien yang demam akan diberikan obat demam.

"Pasien juga akan diberikan antivirus. Kalau menurut pedoman, pasien bergejala ringan akan mendapat antivirus. Dokter akan memberikan antivirus misal oseltamivir," kata Agus.

Di samping itu, tidak masalah jika pasien ingin mengonsumsi suplemen herbal. Namun yang tidak kalah penting, pastikan konsumsi makanan bergizi, cukup cairan, ruang isolasi yang berventilasi dan cukup cahaya matahari.

4. Pemantauan rutin

Jika memungkinkan, pasien memiliki alat seperti termometer dan oximeter untuk memantau suhu dan tingkat saturasi oksigen darah. Agus berkata pemantauan juga baik jika ada pemantauan tekanan darah. Pasien musti waspada dengan tanda-tanda 'bahaya' selama isoman sebab ini berarti pasien sebaiknya dibawa ke fasilitas kesehatan.

- Frekuensi napas

Bermodal stopwatch di ponsel, ukur napas normal selama semenit. Satu hitungan napas berarti satu tarikan dan satu hembusan. Normalnya, lanjut Agus, jumlah napas orang dewasa dalam satu menit sebanyak 16-20. Jika napas menjadi cepat semisal 24-30, ini harus segera dibawa ke dokter.

- Demam

Demam yang tidak kunjung turun selama tiga hari berturut-turut selama isoman.

- Denyut nadi

Denyut nadi sebaiknya dipantau rutin. Normalnya, denyut nadi orang dewasa sebanyak 80-90. Jika makin cepat misal di angka 100 atau lambat di angka 30, sebaiknya ini jadi perhatian.

- Tingkat saturasi oksigen

Oximeter digunakan untuk mengukur tingkat saturasi oksigen dalam darah. Tingkat saturasi oksigen disebut normal jika menunjukkan antara 95-100 persen. Tingkat saturasi di bawah 90 dianggap sangat rendah.

- Perhatikan kondisi tubuh dan gejala

Perlu waspada jika Anda merasakan gejala makin berat padahal awalnya hanya ringan. Tadinya merasa biasa saja lalu lemas. Ini perlu mendapat perhatian.

(els/agn)

Sumber : cnnindonesia.com
Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda