DIALEKSIS.COM | Jakarta - Para petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dari Daerah Kerja (Daker) Madinah diberangkatkan ke Makkah dan menempati pos-pos pelayanan di Mina. Mereka ditugaskan mengawasi jemaah agar tidak tersasar.

"Tugas kita semua ini yang ada di sini yang akan mengarahkan ke tendanya," kata Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Daker Madinah Adi Wicaksono saat memberi arahan dalam apel pagi, di Daker Madinah, Minggu (18/6/2023).

Dia menyampaikan potensi jemaah tersasar saat di Arafah dan melontar jahmrah cukup tinggi. Bahkan, mayoritas jemaah tidak bisa kembali ke tendanya.

"Di situ (Arafah dan lempar jumrah), 80 persen jemaah tersasar ataupun tidak bisa pulang ke tendanya," ungkap dia.

Adi meminta para petugas Daker Madinah mempelajari peta tenda-tenda jemaah haji Indonesia di Mina. Sehingga petugas sigap mengantarkan jemaah ke tenda saat tersesat.

Selain itu, Adi menekankan petugas Daker Madinah tidak hanya berpangku tangan saat berada di Makkah. Mereka harus membantu melayani jemaah. 

"Saya ingatkan kembali ke Mekah tugas kita adalah sama, membina, melayani, melindungi, bukan rekreasi, bukan melihat rekan-rekan Mekah melaksanakan tugas. Kita tetap melaksanakan tugas di Mekah," sebut dia.

Oleh sebab itu, para petugas Daker Madinah juga harus menguasai peta situasi di Masjidil Haram. Serta, perhotelan jemaah haji di Makkah. 

Pemberangkatan petugas Daker Madinah dibagi dalam tiga gelombang. Hari ini, sebanyak 337 petugas diberangkatkan pada gelombang pertama

Kemudian, gelombang kedua sebanyak 14 petugas bergeser ke Mekah pada Jumat, 23 Juni 2023. Terakhir, sebanyak 111 petugas diberangkatkan pada Sabtu (24/6/2023).